Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bendera Perang Berkibar, Iran-AS Siaga: Ini Imbauan KBRI Terehan

Sebuah bendera berwarna merah mulai berkibar di puncak Masjid Jamkaran, kota suci Qom, Iran. Pengibaran bendera pada Sabtu (4/1)

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Instagram @realdonaldtrump
Tak Cuma Donald Trump, Berikut 3 Presiden Amerika Serikat yang Sempat Hadapi Pemakzulan 

Sebanyak dua kapal perang Inggris diperintahkan mengawal kapal tanker berbendera Inggris yang sedang berada di kawasan Teluk (Selat Hormuz). Selain itu pemerintah Inggris memerintahkan sekira 400 tentaranya untuk menjaga markas miiter, para diplomat, serta fasilitas lainnya setelah terjadi peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Selain itu tentara Inggirs yang selama ini berada di delapan pangkalan kecil di Irak, untuk pindah ke markas yang lebih besar. Sebuah kapal selam bertenaga nuklir yang dipersenjatai rudal jelajah Tomahawk dan berada di wilayah itu, saat ini diperintahkan dalam kondisi siap tempur.

"Kami memiliki rencana A dan rencana B jika semuanya dimulai (terjadi perang). Pasukan kami di wilayah tersebut telah diberitahu untuk mengarahkan fokus pada perlindungan pasukan," ujar seorang pejabat senior Inggris, Sabtu (4/1).

Memasuki Tahun 2020, Ray Harap Ketum PAN Lebih Profesional

Menteri Pertahanan Ben Wallace mengungkapkan telah memerintahkan kapal perang ke Selat Hormuz untuk melindungi kapal dan warga negara Inggirs. Sekira 50 anggota Spesial Air Service (SAS/pasukan khusus Inggris) tengah menuju ke Timur Tengah untuk membantu evakuasi potensial warga Inggris. Belum diketahui apakah Inggris juga akan mengerahkan delapan jet Topan RAF yang berbasis di Siprus, sebuah pesawat mata-mata Sentinel, dan drone.

Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membunuh Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Quds, Iran, memicu aksi unjuk rasa di dalam negeri.
Sejumlah kelompok massa turun ke jalan di Washington dan sejumlah kota lainnya di AS, Sabtu, mengecam serangan terhadap perwira tinggi Iran tersebut.

Pengunjuk rasa juga mengecam keputusan Trump untuk mengirim sekitar 3.000 personel militer tambahan ke Timur Tengah. "Tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian. AS angkat kaki dari Timur Tengah!" teriak ratusan demonstran di depan Gedung Putih sebelum menuju Trump International Hotel, yang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Aksi protes serupa terjadi di New York, Chicago, dan kota-kota lainnya. Massa di Washington memegang poster-poster bertuliskan "Jangan ada perang atau sanksi terhadap Iran!" dan "Pasukan AS keluar dari Irak!"

Aksi itu melibatkan aktris sekaligus pegiat hak asasi manusia Jane Fonda. "Generasi muda di sini harus tahu, semua perang yang terjadi sejak Anda lahir karena memperebutkan minyak.Kita tidak bisa lagi kehilangan nyawa, membunuh orang, serta merusak lingkungan gara-gara minyak," kata Fonda (82) di hadapan massa.

Seorang demonstran Steve Lane mengakui aksi tersebut tidak banyak mempengaruhi kebijakan Trump. "Namun setidaknya saya bisa hadir dan mengatakan sesuatu yaitu menentang hal ini (serangan terhadap Qassem di Irak). Mungkin jika cukup banyak orang melakukan hal serupa, ia (Trump) akan mendengarkan," katanya.

Pendapat publik menunjukkan warga AS secara umum menentang intervensi militer AS di luar negeri. Survei tahun lalu oleh Chicago Council on Global Affairs menyebutkan 27 persen warga Amerika yakin intervensi militer menjadikan Amerika Serikat lebih aman, dan hampir setengahnya berpendapat sebaliknya.

Para pengunjuk rasa beramai-ramai dari Gedung Putih menuju Trump Hotel di Washington DC. Mereka menentang aksi AS terhadap Iran.
Para pengunjuk rasa beramai-ramai dari Gedung Putih menuju Trump Hotel di Washington DC. Mereka menentang aksi AS terhadap Iran. (JASPER COLT, USA TODAY)

Ribuan Orang Sambut Jenazah Sang Jenderal

Konvoi panjang menyambut kedatangan jenazah Mayor Jenderal Qassem Soleimani yang diterbangkan dari Baghdad, Irak, ke Kota Ahvaz, Iran, Minggu (5/1). Kantor berita IRIB mengunggah video peti jenazah yang dibungkus dengan bendera Iran tengah diturunkan dari pesawat.

Ribuan pelayat berpakaian hitam melakukan konvoi di Ahvaz, kota di barat daya Iran. Sehari sebelumnya jenazah Qassem di arak di Kota Bagdad. Sejumlah warga Shiah di Irak melakukan arak-arakan untuk menghormati Qassem.

Saat jenazah diturunkan dari pesawat, massa berkali-kali berteriak marah, "Matilah Amerika!" Korps musik militer ikut dilibatkan dalam penyambutan jenazah Komandan Pasukan Quds (pasukan elite di Garda Revolusi Iran) tersebut.

Setelah kematian Qassem pada Jumat lalu, banyak warga Iran turun ke jalan untuk menunjukkan duka cita. Qassem Soleimani dianggap sebagai tokoh terkuat kedua di negara itu setelah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved