News
Ricuh Acara Pemakaman, Anak Tarik Keluar Jenazah Ayahnya dari Peti Mati Karena Kesal Ditelantarkan
Tapi jika kebencian terhadap anggota keluarga sendiri, bisakah kita terus mendendam, atau melupakan semuanya dan melanjutkan hidup?
Dalam kemarahan yang membabi buta, anak-anaknya menarik jenazahnya ke lantai sebelum mereka mulai menampar wajah jenazah lelaki tua itu berulang kali.
Tindakan ini mereka lakukan, sebagai balas dendam karena almarhum ayah mereka telah meninggalkan mereka dan ibu mereka, lalu pergi dengan wanita lain, membuat mereka harus menanggung sejumlah kesulitan sendirian.
“Kamu membuat hidup kami seperti di neraka ketika kamu masih hidup! Apa kau benar-benar berpikir aku akan membantumu setelah kau mati ?! ” teriak seorang anaknya.
Setelah menyebabkan keributan seperti itu, anak-anaknya kemudian meninggalkan tempat kejadian tanpa memasukkan lagi jenazah ayah mereka ke dalam peti mati.
Insiden ini kini sedang dalam penyelidikan polisi.
Tonton videonya:
Penampakan Jenazah-jenazah Pendaki Gunung Everest saat Gletsernya Mencair
Ratusan Jasad pendaki Gunung Everest mendadak bermunculan lantaran gletsernya mencair.
Dikutip TribunWow.com dari BBC pada Minggu (24/3/2019), mencairnya gletser disebabkan oleh pemanasan global.
"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat dan jasad yang terkubur selama bertahun-tahun kini muncul," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.
Akibat pemansan global itu, gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat.
Disebut 300 pendaki gunung tewas di puncak sejak upaya pendakian pertama dan dua pertiga mayat diperkirakan masih terkubur di salju dan es.
Tercatatat suhu minimum es hanya -3,3 C, dengan es paling dingin pun menjadi 2 C lebih hangat daripada suhu udara tahunan rata-rata.
Proses evakuasi jasad dari kamp-kamp di gunung tersebut merupakan proses yang sulit dan mahal.