Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perkembangan Kasus Novel

Kapolri Apresiasi Lalu Langsung Prihatin, Tim Teknis Ungkap Kasus Novel Namun Pelakunya Polisi

Kapolri Jendral idham Aziz mengapresiasi kinerja tim kepolisian yang telah berhasil mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Tangkap Layar YouTube KompasTV Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akhirnya angkat bicara terkait penangkapan 2 pelaku penyerang Novel Baswedan. Ia mengaku prihatin, ternyata kedua pelaku masih menjabat polri aktif. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua hal yang bertolak belakang disampaikan Kapolri Jendral idham Aziz terkait pengungkapan kasus Novel Baswedan. Yakni kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan.

Kapolri Jendral idham Aziz mengapresiasi kinerja tim kepolisian yang telah berhasil mengungkap kasus tersebut, namun setelah itu dia merasa prihatin.

Kapolri menyesalkan pelaku dari kasus ini ternyata adalah anggota Polri aktif.

"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi pelaksanaan tugas dan kinerja dari tim teknis ini. Namun dibalik itu, saya juga merasa prihatin karena ternyata pelakunya adalah anggota Polri aktif," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Sabtu (28/12/2019).

Ia berharap proses penyidikan kasus ini dilakukan dengan transparan dan meminta publik untuk memberi waktu para penyidik untuk melakukan penyidikan.

"Kedepan saya sudah memerintahkan Kabareskrim bersama Kapolda Metro untuk melalakukan proses penyidikan yang transparan dan beri waktu para penyidik untuk melakukan proses penyidikan kedepan nanti toh juga sidangnya akan dilaksanakan dengan terbuka disidang pengadilan," ungkapnya.

Idham Aziz menambahkan agar asas praduga tak bersalah tetap dihormati.

Sebelumnya, penyidik KPK, Novel Baswedan menaggapi penagkapan 2 pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.

Menurutnya ini adalah langkah positif yang dilakukan kepolisian terkait pengungkapan kasus yang menimpa dirinya.

Tapi mengenai alasan pelaku melakukan penyiraman air keras, Novel belum bisa mengerti alasan dan motif pelaku.

"Tentunya di satu sisi saya melihat positif ketika ada upaya pengungkapan. tapi disisi lain ketika dikatakan bahwa terkait dengan masalah pribadi dengan saya, saya kira ini lelucon apalagi," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Sabtu (28/12/2019).

Ia menambahkan akan lebih baik jika dipertemukan langsung oleh pelaku untuk mengetahui motif melakukan penyiraman air keras terhadapnya.

"Jadi kalau dibilang ada dendam pribadi emang saya punya utang apa. Saya pikir saya akan lebih baik kalau saya bertemu orangnya langsung," ungkapnya.

Novel juga mengingatkan kepolisian untuk lebih mengutamakan objektifitas dalam pengungkapan kasus ini.

"Saya nggak ingin komentar lebih jauh karena tentunya polisi masih dalam melakukan pemeriksaan kita tentu harus menghormati. Cuma satu hal yang perlu saya garis bawahi jangan sampai objektifitas ditinggalkan," tegasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved