Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

Cara Hentikan Pemasok Amunisi Untuk OPM Diungkap Purnawirawan TNI Hendropriyono, Dibantah ULMWP

Hendropriyono kemudian mencontohkan keberhasilan TNI bertempur dengan kelompok Fretilin di Timor Leste dahulu.

Editor: Frandi Piring
facebook/TNPPB
Pasukan KKB Papua.1 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi brutal KKB Papua mendapat sorotan dari seorang purnawirawan, Jenderal TNI AM Hendropriyono.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purnawirawan) itu menyatakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan pemberontak, bukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Sehingga pemerintah bisa menggunakan pendekatan militeristik dengan mengerahkan pasukan 'komando' TNI untuk membantas tindakan kelompok OPM.

Hendropriyono kemudian mencontohkan keberhasilan TNI bertempur dengan kelompok Fretilin di Timor Leste dahulu.

''Kita bertempur di hutan-hutan Timtim (Timor Timur) tidak pernah kalah, tapi akhirnya kalah dalam politik dan diplomasi internasional," katanya.

Mantan Kepala BIN Hendropriyono
Mantan Kepala BIN Hendropriyono (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Hendropriyono juga menyatakan OPM melalui Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) telah membunuh bukan hanya tentara dan polisi namun juga warga sipil.

Untuk itu, lanjut Hendropriyono, OPM tidak lagi hanya dikategorikan sebagai kelompok kriminal bersenjata, melainkan harus dikategorikan dalam organisasi teroris internasional.

''Mestinya OPM itu sudah masuk ke list terrorist international.

Karena dia sudah membunuh rakyat yang tidak mengerti apa-apa.

Itu sudah salah.

Mereka bunuh tentara, polisi, rakyat juga dibunuh.

Hal ini bisa sangat sulit dipecahkan,'' kata Hendropriyono.

Jenderal TNI A.M Hendropriyono
Jenderal TNI A.M Hendropriyono (Kolase militermeter.com dan Kompas/Yoga)

Dalam bulan ini sudah tiga anggota Kopassus yang gugur menghadapi serangan KKB Papua. Yakni Lettu Erizal Zuhry Sidabutar, Serda Rizky Ramadan dan Serda Muhammad Ramadhan.

Pakar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto setuju jika OPM didorong untuk ditetapkan sebagai teroris internasional karena telah melakukan tindakan tidak pandang bulu, yaitu tidak hanya menyerang militer dan polisi, tapi juga masyarakat sipil.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved