NEWS
Demokrat Harap Jokowi Tak Singgung Kelemahan Pemerintahan SBY: Kalau Ada Kekurangan Diperbaiki Saja
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta Presiden Jokowi memperbaiki kekurangan yang ada pada pemerintahan pemerintahan terdahulu
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam tiga tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).
Jokowi menegaskan, kasus gagal bayar Jiwasraya ini adalah masalah yang berat. Namun, ia meyakini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan mampu mengatasinya.
Perusahaan asuransi Jiwasraya memastikan pembayaran kewajiban sebesar Rp 12,4 triliun yang dijanjikan pada Desember 2019 tak bisa terlaksana.
Hal ini disampaikan Hexana Tri Sasongko selaku Direktur Utama Jiwasraya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyelesaian masalah gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal diserahkan ke ranah hukum.
Jiwasraya Tak Mampu Bayar Premi Nasabah, Utang Rp 49,6 Triliun, DPR Minta Cekal Direksi
Jiwasraya tak mampu bayar premi para nasabah, yang total kewajiban klaimnya mencapai Rp 16,3 triliun.
Ini terjadi karena total ekuitas (selisih aset dan kewajiban)-nya minus Rp 23,92 triliun, sementara utangnya mencapai Rp 49,6 triliun.
Selain itu, kerugian Jiwasraya per September 2019 mencapai angka Rp 13,74 triliun.
Dirut Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengungkapkan, kondisi perusahaannya saat ini tak memungkinkan untuk membayar premi para nasabah.
Hexana Tri Sasongko menegaskan, penyelesaian kisruh Jiwasraya tak cukup satu langkah.
"Kalau dari kondisi perusahaan, aset yang tersedia tidak bisa diandalkan," kata Hexana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/12). Hexana mengungkapkan, saat ini Jiwasraya sedang menjajaki empat investor yang bersedia membantu menambal keuangan perusahaan.

Ia menyebut strategi itu merupakan yang terbaik untuk saat ini.
"Yang kami andalkan adalah strategic partnership. Jadi, corporate action di mana time table-nya sekarang dalam proses," ujarnya.
Lebih lanjut, Hexana belum bisa memastikan kapan pembayaran premi kepada nasabah dapat dilakukan.