Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hati-hati Selingkuh Bisa Sebabkan Kematian, Ini Penjelasan Dokter

Wah kok bisa yah, selingkuh merenggut nyawa? Simak penjelasan dokter ini ya, Tribunners!

vgstockstudio via Nakita.id
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Isu orang ketiga atau selingkuhan kerap menjadi penyebab perceraian.

Namun tahukah kamu, menurut dokter ahli, perselingkuhan dapat memicu terjadinya kematian?

Wah kok bisa yah, selingkuh merenggut nyawa?

Perselingkuhan masih sering terjadi dalam rumah tangga kebanyakan orang.

Ilustrasi Pasangan Berselingkuh
Ilustrasi Pasangan Berselingkuh (iStockPhoto)
Perselingkuhan merupakan faktor utama sebab terjadinya kehancuran rumah tangga antara Tribunners.

Kehadiran orang ketiga seringkali merusak keharmonisan keluarga.

Padalah menjaga kesetiaan pada pasangan memang memiliki banyak manfaat, secara psikologis hingga mengurangi risiko penyakit.

Tahukah, Tribunners bahwa perselingkuhan dapat berisiko sebabkan kematian. Benarkah?

Setia pada pasangan bukan hanya mencegah penyakit menular yang berhubungan dengan aktivitas seksual, melainkan juga penyakit tidak menular seperti serangan jantung.

Konselor seks Dr. Naek L Tobing mengatakan, berkencan dengan seseorang yang bukan pasangan bisa meningkatkan risiko kematian.

Sebuah penelitian di Jepang mencatat, angka kejadian kematian akibat serangan jantung pada orang yang berkencan dengan bukan pasangannya mencapai 80 persen.

"Dengan kata lain, 80 persen orang yang berkencan dengan bukan pasangannya mengalami risiko kematian yang tinggi.

"Meskipun risiko itu terjadi pada mereka yang sudah mengalami penyakit jantung," kata Naek.

Berkencan dengan bukan pasangan akan meningkatkan ketegangan. Itulah yang kemudian memacu jantung untuk bekerja lebih keras.

Padahal, kondisi tersebut berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit jantung.

"Ketegangan ini kemudian akan memicu serangan jantung.

"Jika penanganan terlambat maka nyawa tidak bisa diselamatkan," tandas dokter yang mendapat gelar dari University of Minnesota, Amerika Serikat, ini.

Menurut Naek, risiko kematian akibat penyakit jantung juga meningkat akibat konsumsi obat kuat (disfungsi ereksi) yang mengandung stimulan berlebihan.

Stimulan berfungsi meningkatkan produksi adrenalin yang memacu kerja jantung lebih berat.

Stimulan yang berlebihan didapat dari konsumsi obat kuat yang melebihi dosis.

Atau dapat pula dari konsumsi obat kuat yang memang sudah mengandung stimulan yang berlebihan.

Obat dengan karakteristik ini biasanya merupakan obat kuat palsu yang dijual sembarangan.

Naek mengatakan, kendati efek stimulan sangat memengaruhi risiko serangan jantung.

Tetapi efek ini tidak terlalu terlihat pada seseorang yang bercinta dengan pasangannya.

Ini mungkin karena berhubungan seksual dengan pasangan dilandasi cinta yang menimbulkan rasa nyaman sehingga mengurangi ketegangan.

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul Dianggap Tak Berbahaya, Siapa Sangka Selingkuh Ternyata Berisiko Percepat Kematian

Sumber: Nakita
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved