MotoGP
Hal yang Membuat Yamaha Tak Bisa Lupakan Jorge Lorenzo: Raih Tiga Gelar Juara Dunia
Prestasi Jorge Lorenzo bersama tim Yamaha akan selalu dikenang. Hal itu diungkapkan langsung oleh Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Prestasi Jorge Lorenzo bersama tim Yamaha akan selalu dikenang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Managing Director Yamaha, Lin Jarvis.
Jorge Lorenzo telah memutuskan untuk mengakhiri karier balapnya setelah menjalani musim debut yang berat bersama Repsol Honda.
Keputusan itu dia sampaikan dalam sebuah konferensi pers sebelum bergulirnya seri terakhir MotoGP 2019 yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.
Selama membela panji Repsol Honda, X-Fuera (julukan Lorenzo) selalu kesulitan untuk bisa tampil kompetitif dan bersaing di barisan depan.
Rentetan hasil minor selalu dia raih, hingga kecelakaannya di Sirkuit Assen pada sesi latihan bebas MotoGP Belanda kian membuat situasinya makin runyam.
Bagaimana tidak, pria asal Spanyol itu harus melewatkan empat seri beruntun untuk menjalani perawatan lantaran mengalami cedera yang cukup parah pada bagian tulang belakangnya.
• Hal yang Bikin Shin Tae-yong Tertarik Melatih Timnas Indonesia: Saya Melihat Potensi Itu
Banyak pihak yang menyoroti keputusan Jorge Lorenzo untuk gantung helm pada akhir musim lalu, termasuk bos Yamaha, Lin Jarvis.
Lin Jarvis sendiri merupakan sosok yang tidak asing bagi Lorenzo karena mereka sudah bekerja sama di bawah naungan Yamaha pada 2008-2016.
Pria asal Inggris tersebut mengaku bangga lantaran pernah bekerja sama dengan Lorenzo selama sembilan musim.
Rasa bangga Lin Jarvis kian bertambah tatkala Lorenzo memberanikan diri bersikap dewasa dengan mengambil langkah tegas untuk kariernya sendiri.
"Saya pikir dia mempunyai karier yang luar biasa, dan saya senang atas jumpa pers pengumuman pensiunnya, karena dihadiri banyak orang," kata Lin Jarvis, dilansir dari Crash.
"Lorenzo telah menunjukkan bagaimana dewasanya dia sebagai orang yang berkecimpung dalam olahraga ini, saya pikir itu adalah rasa hormat yang ditunjukkan padanya," sambuh Jarvis.
Lebih jauh lagi, Jarvis mengaku bahwa dia sempat melakukan perjudian dengan merekrut Lorenzo pada 2006 sebelum dia meraih dua gelar juara 250cc.
Namun demikian, perjudian yang Jarvis lakukan berhasil dibayar lunas oleh sang rider dengan raihan total tiga kali gelar juara dunia di kelas tertinggi pada musim 2010, 2012, dan 2015.