Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Natal

RENUNGAN NATAL Paus Fransiskus: Jika Hidup Kita 'Terlahir Kembali', Itulah Natal yang Sesungguhnya

Paus Fransiskus tahun ini menekankan pentingnya menghayati Kelahiran Yesus Kristus.

Fair Use via Aleteia
Gambar viral Let Mum Rest 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Paus Fransiskus memperhatikan gambar tentang Kelahiran yang disebut 'Let Mum Rest' (Biarkan Bunda Istirahat).

Gambar itu diperlihatkan saat ulang tahunnya pada 17 Desember.

Pada gambar yang viral di media sosial itu tampak Bunda Maria sedang tertidur. Yusuf tampak menggendong Bayi Yesus yang terlelap dengan tangan terentang seperti bayi yang baru lahir.

Paus mengatakan, gambar itu menunjukkan "kelembutan suatu keluarga, kelembutan pernikahan."

"Berapa banyak dari Anda yang harus berbagi tugas antara suami dan istri untuk bayi laki-laki atau perempuan yang menangis, menangis, dan menangis di malam hari?" katanya.

Inilah pesan dari momen Kelahiran.

"Dan kita juga dapat mengundang Keluarga Suci ke rumah kita, di mana ada kegembiraan dan sukacita, di mana setiap hari kita bangun, makan, dan tidur dekat dengan orang yang kita cintai. 'Palungan' adalah Injil rumah tangga."

Paus Fransiskus tahun ini menekankan pentingnya menghayati Kelahiran Yesus.

Fransiskus melakukan perjalanan ke Greccio, di mana ia menciptakan 'Kehidupan Kelahiran" yang pertama, dan merilis surat kerasulan yang membahas simbolisme dan makna Palungan.

Selain itu, ia mengunjungi 100 dekorasi Natal dari seluruh dunia di Vatikan.

Pada pertemuan umum, Fransiskus berbicara tentang menyiapkan dekorasi Natal sebagai cara "sederhana namun efektif" untuk mempersiapkan hati kita bagi Kelahiran Yesus.

"Bahkan, palungan “itu seperti Injil yang hidup” (Apostolic Letter Admirabile signum). Ini membawa Injil ke tempat-tempat di mana seseorang tinggal: ke rumah, sekolah, tempat kerja dan tempat pertemuan, rumah sakit dan panti jompo, penjara dan alun-alun kota."

"Dan di sana, di mana kita tinggal, mengingatkan kita pada sesuatu yang penting: bahwa Allah tidak selalu tak terlihat di surga, tetapi datang ke Bumi, Dia menjadi manusia dalam rupa seorang anak."

"Membuat dekorasi Natal adalah untuk merayakan kedekatan Tuhan. Tuhan selalu dekat dengan umat-Nya. Tetapi ketika Dia berinkarnasi dan dilahirkan, Dia sangat dekat, sangat dekat."

"Membuat palungan adalah untuk merayakan kedekatan Tuhan, untuk menemukan kembali bahwa Tuhan itu nyata, konkret, hidup dan bernafas. Tuhan bukanlah sosok yang jauh atau hakim yang terpisah, tetapi Dia adalah Tuhan yang penuh cinta dan rendah hati, yang telah turun ke dunia. Anak di palungan mentransmisikan kelembutan-Nya kepada kita."

"Beberapa patung menggambarkan Anak dengan tangan terbuka, untuk memberi tahu kita bahwa Tuhan datang untuk merangkul kita manusia."

"Jadi, adalah baik untuk berada di depan palungan dan di sana untuk menceritakan kehidupan kita kepada Tuhan, untuk percaya kepada-Nya, menceritakan tentang orang-orang dan situasi yang kita alami, untuk menghakhiri tahun dengan Dia, untuk membagikan harapan dan kebahagiaan."

Paus meminta kita untuk membayangkan pikiran dan perasaan Maria dan Yusuf "ketika Anak itu lahir dalam kemiskinan: sukacita, tetapi juga kecemasan."

Dan dalam perkataan Paus "irama hari ini kadang-kadang sibuk," palungan adalah "suatu undangan untuk merenung."

"Palungan mengingatkan kita akan pentingnya berhenti (dari aktivitas). Karena saat kita tahu akan pentingnya kebersamaan, kita menjadi sadar apa hal yang terpenting dalam hidup. Hanya jika kita meninggalkan kebisingan dunia di luar rumah kita, kita membuka diri untuk mendengarkan Tuhan, Yang berbicara dalam keheningan."

Dengan memperhatikan berbagai karakter yang mengisi dekorasi Natal Kelahiran Yesus, Paus mengatakan bahwa “palungan mengingatkan kita bahwa Yesus datang ke dalam kehidupan nyata kita. Dan ini penting.”

Selalu membuat dekorasi Gua Natal, Paus mengingatkan:

"karena itu adalah kenangan bahwa Tuhan datang kepada kita, Dia dilahirkan untuk kita, Dia menemani kita dalam hidup, Dia adalah manusia seperti kita, Dia menjadikan diriNya manusia seperti kita.

"Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lagi sendirian, Dia tinggal bersama kita."

"Ini tidak secara ajaib mengubah banyak hal, tetapi jika kita menerima Dia, semuanya dapat berubah."

"Saya berharap bahwa membuat dekorasi Natal akan menjadi kesempatan untuk mengundang Yesus ke dalam hidup kita. Ketika kita membuat Gua Natal di rumah, itu seperti membuka pintu dan berkata: "Yesus, masuklah!" Ini menjadikan kedekatan semakin nyata, Ini menjadi ajakan kepada Yesus untuk datang ke dalam hidup kita."

"Karena jika Dia diam di dalam hidup kita, kita akan lahir baru. Dan jika hidup kita 'terlahir kembali', itu lah Natal yang sesungguhnya."

Selamat Natal untuk Anda semua!

Sumber: Aleteia.org

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved