Pimpinan MPR Sambangi Markas Tribun: Ini Isu yang Dibicarakan Bamsoet
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo bersama Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Jazilul Fawaid
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Gampang saja kalau semua bersepakat terjadilah amandemen. Karena di depan duduk semua. Justru menurut saya wacana amandemen itu lahir dari dua periode masa kepemimpinan MPR yang tidak melakukan amandemen sehingga diamanatkan ke 10 orang yang ada. Menurut saya ini momentum untuk melakukan reformasi jilid II untuk mengoreksi kembali yang ada.
Atau melanjutkan kalau perlu karena banyaknya masukan. Sampai sekarang bingung kita mulai dari mana amandemen. Muncul GBHN, jabatan tiga periode, Indonesia terlalu luas, kemarin diskusi sepertinya wakil presiden tidak cukup satu.

Setelah kami lihat di Iran wakil presiden ada tujuh. Sekarang kita mau apakah amandemen ada korelasi dengan perbaikan keadaan Indonesia kalau tidak, tidak usah. Karena itu kita perlu masukan perlu perbaikan atau tidak.
Bisa dimulai amandemen atau tidak. Kalau tidak berarti dari 2002 sampai hari ini kita lakukan saja yang ada. Sampai presiden ganti.
Tapi maksud saya ini yang kemudian penting silaturahmi kebangsaan yang digagas pak Bambang itu menghimpun kekuatan supaya kita tidak jalan di tempat.
Supaya ada langkah-langkah tambah hari kita tidak terlalu menjanjikan dengan konstitusi yang ada. Bahkan ada narasi yang lain, kita kembali saja yang lama. (tribun network/denis/deni)