Berita Viral
5 Fakta Ikan yang jadi Trending Google: Ternyata Bisa Dimakan Mentah
Fakta ikan penis yang sedang viral, cacing yang bernama lain ikan penis ini ternyata bisa dimakan mentah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Heboh ikan penis yang terdampar di sebuah pantai di California, Amerika Serikat.
Cacing yang bernama lain ikan penis ini ternyata ada juga di Asia termasuk China, Jepang dan Korea.
Makhluk ini sejatinya sejenis cacing innkeeper gemuk bernama latin Urechis caupo.
Urechis caupo adalah spesies dari cacing sendok di keluarga Urechidae, umumnya disebut dengan echiura penjaga penginapan, cacing penjaga penginapn gendut, cacing penjaga penginapan, atau cacing penis.
Ditemukan di perairan dangkal di pantai barat Amerika Utara, antara Oregon Selatan dan Baja California, di mana ia membentuk liang berbentuk huruf U di sedimen.
Namun, meski mereka masuk golongan cacing, mereka kerap disebut "ikan penis".
Berikut 5 fakta terkait ikan penis:
1. Sebab dinamakan ikan penis
Pantai ditutupi oleh hewan-hewan berwarna merah muda ini.
Urechis caupo adalah cacing merah muda yang gemuk, tidak teregulasi, tumbuh dengan panjang 50 cm (20 in), dengan panjang khasnya yaitu 20 cm (8 in).
Ada sepasang setae (bulu) pada permukaan ventral di ujung anterior, dan cincin khas sekitar sepuluh setae di sekitar anus di ujung posterior.
Bagian proboscis berukuran pendek.
Urechis caupo sering disebut 'ikan penis' karena bentuknya mirip alat kelamin pria dan hidup di laut.
2. Kubur diri di pasir
Cacing-cacing itu lazimnya mengubur diri mereka dalam-dalam di pasir.
Makhluk ini membangun rumahnya di pasir atau lumpur kemudian menggalinya hingga bentuknya menyerupai terowongan berbentuk U.
"Ketika air pasang masuk, cacing akan meluncur ke terowongan itu. Saat menggali liangnya lebih dalam, ikan penis juga akan mengeluarkan jaring lendir lengket," tulis ahli biologi, Ivan Parr.
Jaring lendir tersebut terkadang terlihat seperti ubur-ubur yang membusuk, terbungkus di sekitar pintu masuk liang dan terhubung dengan mulutnya.
Usai mengeluarkan jaring lendir, makhluk ini lantas menggunakan ketiga lapisan ototnya untuk memompa banyak air ke liangnya.
Air akan membawa plankton, bakteri dan makanan lainnya ke jaring lendir yang dapat diseruput oleh cacing.
Namun, cacing ini tidak sekadar memangsa, dia juga bermanfaat bagi hewan-hewan lain di habitatnya.
Cacing lain, udang dan bahkan kepiting bisa ikut tinggal di liang yang digali oleh ikan penis dan ikut makan.
Itulah sebabnya makhluk ini juga disebut sebagai penjaga penginapan gendut (fat innkeeper).
Akan tetapi, badai kuat El Nino yang menerjang baru-baru ini mencabut dan membawa mereka ke Pantai Drakes, sekitar 80 kilometer sebelah utara San Francisco.
Alhasil pantai itu penuh dengan hamparan ikan penis.
"Bentuk fisik cacing gemuk innkeeper memang mengundang pertanyaan. Namun, bentuk cacing tersebut sempurna untuk hidup di dalam tanah seumur hidup," tulis ahli biologi, Ivan Parr.
Di pantai, cacing itu akan menggali lubang berbentuk huruf U sedalam beberapa meter.
Istilah cacing innkeeper, berasal dari cara hidup mereka dan terowongan-terowongan di dalam tanah yang mereka ciptakan bagi hewan-hewan lain—seperti selayaknya pengelola penginapan.
Cacing innkeeper sendiri merupakan santapan bagi beberapa spesies, seperti ikan, hiu, dan berang-berang.
Selanjutnya
3. Berumur 300 juta tahun
Ada bukti fosil makhluk tersebut berumur 300 juta tahun dan beberapa di antaranya bisa hidup sampai 25 tahun.
4. Jadi makanan
Gaebul yang berbahan ikan penis sudah diolah siap disantap mentah-mentah.
Manusia pun menyantap cacing tersebut.
Urechis unicinctus, spesies yang ditemukan di Asia Timur, kerap menjadi bahan makanan bagi penduduk di sejumlah negara, termasuk Korea Selatan.
Di Korea, makanan berbahan ikan penis disebut gaebul.
Gaebul adalah salah satu makanan ekstrem dari Korea yang banyak dijual di pasar ikan.
Bentuk gaebul terbilang aneh dan kurang menggugah selera makan.
Warnanya pucat seperti cacing dan geraknya menggeliat membuat orang geli melihatnya.
Gaebul adalah cacing sendok laut yang punya nama ilmiah Urechis unicinctus.
Dikutip dari Koreaherald, Gaebul sendiri dalam bahasa Korea artinya penis anjing.
Di China, gaebul disebut haichang, di Jepang diebut yumushi, sedangkan di negara Barat disebut penish fish ( ikan penis ).
Selain bentuknya yang menjijikkan, penyajian gaebul di Korea tak kalah ekstrem.
Gaebul umumnya disajikan mentah.
Isi perut seperti usus akan di keluarkan bersamaan dengan kotoran lain.
Bagian kulit gaebul ini yang dipertahankan untuk disajikan dan dimakan.
Kulitnya dipotong kecil-kecil agar bisa dimakan dengan sekali gigit.
Bahkan setelah dipotong, potongan kulit gaebul masih menggeliat di piring saji.
Untuk mengambilnya dengan sumpit akan menjadi tantangan tersendiri.
Permukaan gaebul sangat licin karena berlendir
Orang Korea biasanya akan menyantap gaebul dengan bumbu yang sederhana yakni minyak wijen yang dicampur garam.
Selain itu juga dengan gochujang saus pedas khas Korea dan dicampur dengan cuka.
Gaebul sendiri tidak memiliki banyak rasa, dikutip ari Atlasobscura, gaebul memiliki rasa agak manis.
Teksturnya kenyal seperti karet sehingga harus digigit dengan sedikit tenaga.
Sensasi memakan gaebul ini bisa dirasakan saat memasukannya ke dalam mulut.
Gaebul masih akan menggeliat di mulut dan lidah hingga kulit cacing dikunyah habis.
Bagi kamu yang tertarik dengan gaebul dan suka mencoba makanan ekstrem, kamu bisa mendapatkannya pasar ikan dengan mudah.
Pasar Grosir Perikanan Noryangjin di Seoul atau Pasar Jagalchi di Busan dapat jadi pilihan untuk membeli gaebul.
5. Topik trending searches di Google
Di Indonesia, kata kunci "ikan penis" jadi topik pencarian melalui laman mesin pencarian Google.
Warganet mencari "ikan penis" di Google dengan queries, antara lain "ikan penis california", "ikan penis terdampar", "ikan penis di california", "ribuan ikan penis", "cacing laut", "urechis unicinctus", "kerang penis", "teripang", "urechis caupo".
Sepertinya banyak yang penasaran terkait dengan ikan penis.(*)