Gempa Talaud
Gempa Bumi Magnitudo 6,9 Baru Saja Guncang Sulut
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, lokasi gempa berada di 331 km Baratlaut MELONGUANE-SULUT.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi bermagnitudo 6.9 baru saja terjadi.
Gempa itu terjadi pada Minggu (15/12/2019) sekitar pukul 14.11 Wita.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebut, lokasi gempa berada di 331 km Baratlaut MELONGUANE-SULUT.
Lokasi gempa 6.61 LU,125.23 BT, kedalaman 33 kilometer.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Ikan Oarfish Muncul, Benarkah Pertanda Gempa dan Tsunami? Ini Tips Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi
Sejak beberapa waktu lalu, (9/12/2019), media sosial dihebohkan dengan ditemukannya ikan oarfish di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Sekadar diketahui, kemunculan ikan oarfish sering disankut-pautkan dengan pertanda terjadinya gempa dan tsunami.
Hal inipun membuat BMKG angkat bicara.
Menjawab keresahan itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Daryono menegaskan, munculnya ikan laut dalam (oarfish) ke permukaan bukanlah pertanda gempa besar dan tsunami.
Ikan oarfish memang merupakan ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan.
• Ikan Oarfish Kembali Muncul, Tanda Gempa Bumi dan Tsunami? Penjelasan Ilmiahnya!
Mitos dan kajian ilmiah
Dalam budaya Jepang, ada legenda bahwa oarfish konon membawa pesar dari dasar laut.
Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.
"Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja," kata Daryono dalam keterangan resmi kepada Kompas.com.
Setelah dikaji dengan penelitian ilmiah, terbukti bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul ke perairan dangkal bukan penanda akan segera terjadi gempa.

Tak hanya itu, majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar.
"Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang di Jepang," ujarnya.
Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.
"Berdasarkan kajian tersebut maka diketahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah penanda akan terjadi gempa besar," kata Daryono.
Kajian teori oseanografi tentang oarfish
Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.
Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan.
"Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak," terang Daryono.
Jika hanya satu atau dua ekor ikan, ini berhubungan dengan kebiasaan oarfish.
Pasalnya, beberapa makalah menyebut bahwa oarfish memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat.
"Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut," tutup Daryono. (*)

TIPS untuk Menyelamatkan Diri Kala Gempa Bumi dan Tsunami Terjadi
Di beberapa lokasi di Indonesia kahir-akhir ini sering terkena dampak tsunami yang merusaak segalanya.
Namun, meskipun bencana tidak bisa diprediksi kita sebagai manusia hanya bisa berusaha untuk meyelamatkan diri dari dampak bencana tersebut.
Kalian bisa lakukan hal ini untuk berupaya menyelamatkan diri saat terjadi tsunami.
1. Waspada Tsunami
Tsunami sering terjadi dipicu oleh gempa bumi, tetapi tsunami bisa disebabkan oleh aktivitas gunung berapi ataupun badai.
Gempa yang berkekuatan di atas 6SR biasanya memiliki potensi besar terjadninya tsunami.
Dan bila terjadi gempa segeralah keluar ruangan dan menyelamatkan diri ke area terbuka.
2. Jauhi Pantai
Bila gempa bumi menyurutkan air lait, besar kemungkinan itu pertanda akan terjadinya tsunami.
Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami.
Jika melihat gelombang, segeralah menjauh karena jarak tersebut terlalu dekat dan akan sulit untuk menghindar.
3. Carilah Tempat Lebih Tinggi
Gelombang tsunami akan menerjang daratan dengan cepat dengan ketinggian air lebih dari 10 meter.
Larilah ketempat yang lebih tinggi menjadisolusi terbaik menyelamatkan diri dari terjangan tsunami.
4. Tetap di Tempat Aman
Tetaplah di tempat aman saat gelombang tsunami telah surut, sampai benar-benar dipastikan tak ada tsunami susulan.
Biasanya gelombang tsunami selalu datang lebih dari satu kali, setiap saat terjadi gempa.
Ada kemungkinan juga gelombang berikutnya akan lebih besar dari pada sebelumnya.
5. Cari Sesuatu untuk Bertahan
Carilah benda apa saja yang memungkinkan untuk bertahan dari terjangan tsunami.
Memanjat pohon menjadi salah satu solusi tepat untuk menyelamatkan diri dari tsunami.
Dan segeralah mencari tiang, menara ataupun pohon lalu panjat hingga titik aman.
Tindakan Ketika Terjadi Gempa
Selain tsunami, Indonesia juga rawan gempa.
Berikut tips menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumu.
Saat terjadi gempa tetaplah tenang, lalu lakukan tindakan sebagai berikut:

1. Jika berada di dalam rumah
Berusahalah menyelamatkan diri dan keluarga. Berlindunglah di bawah meja agar tubuh tidak terkena benda-benda yang berjatuhan. Lindungi kepala dengan apa saja, misalnya bantal, papan, atau kedua tangan dengan posisi telungkup.
2. Jika berada di luar rumah
Merunduk dan lindungilah kepala, lalu bergeraklah menjauh dari gedung dan tiang menuju daerah terbuka. Jangan melakukan tindakan apapun, tunggulah sampai keadaan benar-benar tenang karena setelah gempa pertama biasanya ada gempa susulan.
3. Jika berada di pusat perbelanjaan atau di tempat umum lainnya
Usahakan untuk tetap tenang, biasanya kerumunan orang dalam bencana berpotensi kepanikan. Ikuti petunjuk dari petugas penyelamat. Jangan menggunakan lift ketika terjadi gempa atau kebakaran namun gunakanlah tangga darurat, lalu bergeraklah ke tempat terbuka.
4. Jika berada di dalam kendaraan
Berpeganganlah dengan erat sehingga tidak terjatuh dari guncangan atau jika kendaraan berhenti secara mendadak. Tetaplah tenang dan ikuti perintah atau petunjuk dari petugas. Mintalah pengemudi untuk menghentikan kendaraan. Setelah itu bergeraklah ke tempat yang terbuka.
5. Jika berada di gunung atau pantai
Gempa dapat menimbulkan longsor di gunung atau perbukitan. Jika Kamu berada di pegunungan, bergeraklah ke tempat yang aman seperti lapangan terbuka yang jauh dari daerah lereng. Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami, jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
Tindakan setelah gempa terjadi
Setelah bencana gempa bumi terjadi, lakukanlah langkah-langkah berikut:
- Bila masih berada di dalam ruangan atau gedung, segeralah keluar.
- Periksalah keadaan diri sendiri, apakah ada bagian tubuh yang terluka atau tertimpa benda-benda.
- Mintalah orang dewasa untuk mematikan aliran listrik dan gas.
- Janganlah menyalakan api, karena bisa terjadi kebocoran gas atau tumpahan bahan bakar.
- Jika mampu, berilah pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitarmu.
- Dengarkanlah informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan bertindaklah sesuai imbauan.
Artikel ini hasil kompilasi artikel yan telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Gempa BMKG Bantah Oarfish Bisa Prediksi Gempa dan Tsunami" dan artikel yang telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 6 Upaya Selamatkan Diri Dari Bencana Tsunami, Segera Jauhi Pantai Usai Terjadi Gempa Lebih Dari 6SR, dan Kompas.com berjudul "Tips Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi".
Tonton: