Berita Viral
Pria yang Paksa Teriak Takbir Pengawal Gus Muwafiq Ditangkap, Matanya Berkaca-kaca: Mohon Maaf
Seorang pria yang melakukan persekusi terhadap dua anggota Banser NU Depok di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, ditangkap aparat kepolisian.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria yang melakukan persekusi terhadap dua anggota Banser NU Depok di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, ditangkap aparat kepolisian.
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap pelaku berinisial HA, pelaku persekusi terhadap dua anggota Banser NU Depok di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Dikutip dari tayangan Kompas TV, pelaku ditangkap saat bersembunyi di Padepokan kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
HA ditangkap kamis sore ditempat persembunyiannya di Padepokan, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Selain pelaku, penyidik menyita telepon genggam dan barang bukti lain yang digunakan saat melakukan persekusi.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Bastomi, pelaku melakukan aksi persekusi lantaran kesal setelah bersenggolan dengan korban.
• Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2019 di Kemenkumham RI, Sebanyak 74 Ribu Pelamar Lolos, Cek Sekarang
Minta maaf
Pelaku persekusi di hadapan media dan polisi mengaku khilaf atas tindakannya.
"Saya mohon maaf kepada masyarakat semua atas tindakan saya. Saya menyesali kehillafan itu karena emosi," kata HA.
Dengan mata berkaca-kaca, HA khususnya meminta maaf kepada masyarakat NU dan ulama.
Kronologi
Peristiwa persekusi itu terjadi pada Selasa (10/12/2019) pukul 15.00 di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Syaiful Rahmat Dasuki, mengungkapkan kronologi peristiwa tersebut.
Ia mengatakan kejadian itu berawal ketika dua anggotanya hendak menghadiri acara Maulid di Cipadu, Tangerang Selatan.
Keduanya, yakni Eko dan Wildan, berangkat dari Depok dengan melewati Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama.
"Mereka berangkat dengan sukarela ke daerah Tangerang Selatan, dan melintas di daerah Pondok Pinang," kata Syaiful saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Rabu (11/12/2019), dikutip dari Tribunjakarta.com.
Unggahan akun resmi twitter @nahdlatululama terkait dugaan persekusi yang dilakukan terhadap dua anggota Banser di Jakarta Selatan.
Ketika melintas di Jalan Ciputat Raya itu lah mereka dibuntuti oleh pelaku persekusi.
• TERUNGKAP, Pramugari Punya Kode Rahasia jika Lihat Penumpang Ganteng, Nomor Kursi Sasarannya
Eko dan Wildan yang berbocengan kemudian disetop oleh pelaku.
"Lagi jalan, dipepet, terus disalip gitu.
Langsung berhenti," jelas Syaiful.
Tanpa berlama-lama, pelaku langsung mengintimidasi dua anggota Banser.
Sambil melakukan intimidasi, pelaku merekam pembicaraan lewat ponselnya.
"Menurut sahabat Eko, pelakunya satu orang.
Dia mem-vlogging kejadian tersebut dengan HP sendiri," tutur Syaiful.
Video itu pun telah viral di media sosial.
Dalam video tersebut, dua anggota Banser NU disebut kafir oleh pelaku.
Pelaku meminta identitas dan menanyakan kehadiran Eko dan Wildan di Jakarta.
Seorang anggota Banser menjawab bahwa kehadirannya untuk mengawal KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq.
Pria itu kemudian meminta dua anggota Banser mengucapkan takbir secara bersamaan.
Namun, permintaan itu ditolak.
"Lu Islam bukan?" kata pria tersebut.
Atas kejadian tersebut, dua anggota Banser yang menjadi korban persekusi telah membuat laporan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Anak Gusdur Sesalkan
Kejadian itu pun disesalkan oleh Alissa Wahid.
"Orang-orang ini tidak hanya mengganggu kelompok warga negara yg bukan muslim.
Kelompok muslim spt Banser NU pun diganggunya.
Sejatinya, yg mereka perjuangkan bukan kebenaran, tapi kepentingan dirinya sendiri, dengan atasnamakan agama," tulis Alissa Wahid.
Sementara itu, saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Ketua Umum PP GP Ansor Yaquth Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaquth Cholil membenarkan adanya video tersebut.
Ia juga mengatakan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke pihak yang berwajib.
"Iya benar. Sudah dilaporkan di Polresta Jaksel," ujar Gus Yaquth Cholil saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com Rabu (11/12/2019).
Untuk identitas perekam video sendiri, menurutnya saat ini sedang dalam tahap pencarian.
"(Pelaku) Sedang dicari polisi," tambahnya.
• Ditolak PDIP? Gibran Rakabuming Siap Ditampung Partai Gerindra: Bukan Seperti Orde Baru
PBNU Apresiasi
PBNU menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa yang menimpa dua orang Kader Banser Kota Depok, Eko Sutriyo dan Wildan.
Dua anggota Banser itu sebelumnya tetap tenang dan tidak terprovokasi, saat dipersekusi orang tak dikenal di Pondok Pinang.
Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menegaskan pihaknya prihatin bahwa pemahaman agama disertai kebencian masih saja terjadi.
"Prihatin bahwa pemahaman keagamaan yang disertai kebencian masih saja terjadi, bahkan menggunakan takbir secara keliru," kata Helmy Faishal Zaini dalam keterangannya yang diterima TribunJakarta, Rabu (11/12/2019).
• Kisah Nenek Perawan yang Menikah di Usia 56 Tahun, Viral Karena Didandan Jadi Pengantin Cantik
Helmy Faishal Zaini berharap masyarakat bisa mencontoh Eko dan Wildan apabila menjumpai situasi yang sama.
"Mengapresiasi kapada Saudara Eko dan Wildan yang tidak terpancing provokasi. Hendaknya hal seperti ini dapat menjadi contoh bagi yang lainnya," lanjut Helmy Faishal Zaini.
Ketua PP GP Ansor Syaiful Rahmat Dasuki (tengah) saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2019).
Helmy Faishal Zaini juga meminta aparat kepolisian agar mengusut pelaku persekusi.
Helmy tidak lupa mengimbau segenap warga NU agar tetap temang dan tidak terpancing. Tetap jaga kondusivitas demi tercapaianya kehidupan berbangsa yang damai.
"Islam adalah agama yg mengajak kepada perdamaian, kemanusiaan, toleransi. Takbir adalah kalimat suci yang justru setiap insan harus menjaganya dengan perbuatan dan akhlak," pungkas Helmy Faishal Zaini.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pelaku Persekusi Banser NU Minta Maaf dan Ngaku Khilaf, Janji Tak Ulangi Perbuatannya