Politik Nasional
Presiden PKS Sohibul Iman Bertemu Pengurus PGI, Bantah Bicarakan Politik, Temukan Titik Temu
Presiden PKS Sohibul Iman membantah adanya pembicaraan politik dalam silaturahmi kebangsaan tersebut.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertemu dengan pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), di Kantor PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Presiden PKS Sohibul Iman membantah adanya pembicaraan politik dalam silaturahmi kebangsaan tersebut.
Sohibul Iman mengatakan kedatangannya selama 1,5 jam untuk lebih mengenal PGI dan mencari teman.
Sohibul membantah dirinya berusaha meraih suara tambahan di Pilkada Serentak 2020 dengan merangkul PGI.
Sohibul menegaskan enggan menyeret ormas keagamaan ke dalam ranah politik.
"Jadi kalau dengan PGI, kami tidak berani berbicara politik. Kalau kami bertemu parpol, kami bicara politik. Tapi disini kami tidak bicara politik," ujar Sohibul di Kantor PGI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
"Silakan bisa ditanyakan, apakah kami mengajak-ajak soal pilkada karena sama sekali tidak disebut (dalam pertemuan). Jadi kami menempatkan secara proporsional dan tidak mau menyeret-nyeret ormas keagamaan ke politik, biarlah mereka punya pilihan sendiri," imbuhnya.
Mencari Teman
"PKS ingin mengenal lebih jauh tentang PGI dan kami PKS juga ingin memperkenalkan lebih jauh tentang PKS terutama tentang sikap-sikap kebangsaan dan kemasyarakatan," ujar Sohibul, kepada awak media.
"Saya katakan jelas mencari teman karena pada dasarnya 1.000 teman belum cukup, sementara satu lawan itu kebanyakan. Jadi kami kawan banyak tapi tentu kami tidak merasa bahwa itu cukup, kami harus cari teman," imbuhnya.
Sohibul mengatakan pihaknya dan PGI sepakat untuk terus membangun Indonesia yang lebih baik dengan memanfaatkan dengan mensinergikan keberagaman yang kita miliki, baik suku bangsa atau agama.
Penjelasan PGI
Ketua Umum PGI Pdt. Henriette Hutabarat-Lebang mengatakan pihaknya menghargai dan menerima kunjungan PKS ke kantor PGI dengan suka cita.
"Dalam percakapan ini ternyata memang kalau nggak bertemu, nggak kenal maka nggak sayang kan? Tapi dengan perjumpaan ini, melalui sharing membuat kita sadar bahwa kita membutuhkan persaudaraan yang lebih baik," ujar Henriete.
Henriete menilai semua pihak harus saling menguatkan dan mendukung demi kemaslahatan masyarakat.
Ia pun menegaskan PGI bersama dengan gereja-gereja anggota sangat terbuka untuk mengembangkan kerjasama lintas iman dan budaya tersebut.
"Itu saya kira PR (pekerjaan rumah) kita ke depan. Bagaimana memulai dari keluarga, tingkat yang paling mendasar di masyarakat untuk dapat mulai kerjasama, saling peduli, saling memperhatikan," kata dia.
"Sebab kalau tidak, nilai-nilai kearifan lokal yang kita miliki tergerus arus modernisasi yang memang makin membuat kita semakin egois dan semakin tidak peduli dengan yang lain.
Semakin serakah dan itu yang menjadi potensi memecah belah bangsa ini. Jadi saya kira kami semua sangat gembira dengan percakapan ini dan semoga ini akan berlanjut terus," tandas Henriete.
Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom mengatakan sejak awal prinsip PGI hanyalah membangun kerja sama dengan seluruh elemen bangsa yang berkeinginan baik membangun bangsa Indonesia.
Dari pertemuan dengan PKS, Gomar menilai ada banyak tujuan yang sama dari kedua belah pihak untuk membangun bangsa.
Namun terkait politik, ia membantah PGI berniat turut campur dalam urusan partai politik.
"Kalau soal urusan politik, PGI tidak ada pada urusan mencampuri parpol. Kita tentu mendoakan parpol lebih baik. Tapi tidak bekerja sama secara politik atau beraliansi politik dengan partai, karena itu bukan bidang kita," kata Gomar.
Safari Kebangsaan PKS ke PGI
PGI melalui rilis di website https://pgi.or.id/ memberi judul "Safari Kebangsaan PKS ke PGI".
Melansir pgi.or.id, Presiden Partai Keadilan Sejahtara (PKS), Muhamad Sohibul Iman, bersama Sekjen serta jajarannya, mengunjungi kantor PGI dalam rangkaian Safari Kebangsaan PKS, Rabu (11/12).
Sebelumnya rombongan mengunjungi kantor Muhammadiyah. Mereka diterima oleh MPH-PGI di Lantai 2 Graha Oikoumene, Jakarta.
Pada kesempatan itu, Muhamad Sohibul Iman menjelaskan, bahawa kunjungan tersebut dalam rangka membangun komunikasi.
“Kami melihat bahwa ketika kita jarang berkomunikasi biasanya yang berkembang itu adalah imajinasi-imajinasi. Dari pihak kami berimajinasi tentang PGI, dari PGI berimajinasi tentang PKS.
Tentu ini hal yang tidak sehat karena imajinasi itu biasanya ujung-ujungnya pada prejudice atau buruk sangka dan sebagainya, padahal begitu kita ketemu mungkin yang diimajinasikan itu jauh sekali.
Dengan pertemuan maka sedikit demi sedikit imanijasi itu akan hilang,” ujarnya.
Pertemuan antara MPH-PGI dengan pengurus PKS berlangsung penuh keakraban.
Titik Temu
Pentingnya pertemuan ini, lanjut Sohibul dapat menemukan titik temu, melalui perspektif masing-masing, dalam menyikapi persoalan, dan pada akhirnya ada titik temu yang bisa dilakukan dalam menghadapi persoalan.
Presiden PKS bersyukur melalui pertemuan ini ada titik temu dan sepakat untuk bahwa kita punya kewajiban untuk terus membangun Indonesia lebih baik lagi, dengan memanfaatkan, mensinergikan keberagaman yang kita miliki, baik keberagaman suku, bangsa maupun agama.
“Kita melihat bahwa umat beragama ini sejak dulu sudah memiliki hubungan yang sangat baik, dan itu menjadi modal sosial yang besar sekali. Kemerdekaan yang kita raih juga karena kebersamaan.
Sayangnya modal sosial itu mulai tergerus karena berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya komunikasi,” jelasnya.
Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang mengaku sangat menghargai kunjungan PKS yang untuk pertama kalinya ini, sambil menegaskan memang jika tidak ada komunikasi kita tidak akan saling kenal.
Dengan perjumpaan ini membuat kita makin sadar bahwa kita makin membutuhkan untuk saling menguatkan, dan mendukung bagi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia.
“Ini PR kita ke depan. Terlebih di era sekarang ini yang semakin membuat kita egois, individualistis, konsumtif dan sebagainya, karena ini yang menjadi potensi memecahbelah bangsa kita,” tegasnya.
Diakhir pertemuan dilakukan jumpa pers.
Dalam eksempatan tersebut Sekum PGI Pdt. Gomar Gultom menegaskan, salah satu satu kerjasama yang bisa dibangun misalnya dalam proses-proes legislas, atau advokasi dalam persoalan-persoalan tertentu.
PKS menyambut ajakan kerjasama ini, karena ada 268 RUU yang akan dibahas oleh DPR RI periode 2019-2024.
Juga akan terlibat dalam program-program merajut kebangsaan, khususnya bagi anak-anak muda.
Selain Ketua Umum dan Sekum PGI, hadir pula anggota MPH terpilih untuk periode 2019-2024 yakni Sekum PGI terpilih Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, Wasekum PGI Pdt. Krise Gosal, Wabendra PGI Pnt. Arie Moningka, Pdt Julianus Mojau, dan beberapa staf.
Sedangkan dari PKS, selain Presiden, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Bendahara Umum PKS Mahfuzi Abdurrahman, 2 orang anggota Fraksi PKS DPR RI, dan 5 orang pengurus DPP PKS dari beberapa bidang.