Berita Ekonomi
Aprindo Bilang Kesulitan Uang Logam, Begini Penjelasan BI Sulut!
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut memastikan sejatinya tidak terjadi kelangkaan uang receh atau uang logam di Bumi Nyiur Melambai.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut memastikan sejatinya tidak terjadi kelangkaan uang receh atau uang logam di Bumi Nyiur Melambai.
Kepala Tim Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) NI Sulut mengatakan, setiap bulan BI memasok Rp 1,9 miliar ke masyarakat.
Persoalan muncul ketika uang itu tak beredar sebagaimana mestinya dan tertahan di tangan masyarakat atau pedagang.
"Bayangkan, tiap bulan itu miliaran disebar tapi tak ada sekeping pun yang kembali ke BI," kata Jesaja, Rabu (11/12/2019)
Apa yang ia maksudkan, uang logam kembali ke BI melalui penukaran di bank ataupun langsung ke BI.
"Kan seharusnya ada yang kembali, khususnya UTLE (Uang Tidak Layak Edar)," katanya.
Ia bilang banyaknya uang logam yang tertahan di masyarakat disebabkan banyak faktor.
Pertama, banyak ritel kecil dan toko-toko sedang dan kecil yang menolak menerima pembayaran tunai pakai uang logam.
Selanjutnya, di wilayah tertentu seperti kepulauan yang tak lagi menggunakan kartu uang logam sebagai alat pembayaran.
"Harus diakui di kepulauan memang seperti itu. Transportasi antarpulau, repot jika harus bawa-bawa uang logam. Kan berat," katanya.
manado.tribunnews.com
kelangkaan uang receh atau uang logam
tertahan di tangan masyarakat
tribunmanado.co.id
Olly Dondokambey Kasih Bocoran Strategi Lobi Muluskan Eskpor Langsung ke Jepang |
![]() |
---|
Tren Konsumsi LPG Non Subsidi Rumah Tangga Naik di 2020, Masyarakat Sulawesi Beralih ke Bright Gas |
![]() |
---|
BI Perkirakan Inflasi Sulut Tahun ini di Kisaran 3 Persen 'Plus Minus' 1 Persen |
![]() |
---|
BI Prediksi Ekonomi Sulut Tahun 2021 Tumbuh 4-5 Persen, ini Faktor Pendorongnya |
![]() |
---|
Dulu Limbah, Kini Komoditas Ekspor, Serat Halus Sabut Kelapa Sulut Tembus Pasar Korea Selatan |
![]() |
---|