Ahok Masuk BUMN
Ahok dan Dirut Pertamina Dipanggil Jokowi ke Istana, Senyum-senyum di Depan Wapres Ma'ruf Amin
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok siap membantu mengatasi defisit neraca perdagangan, terutama dari sektor migas dan petrokimia
TRIBUNMANADO.CO.ID - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok siap membantu mengatasi defisit neraca perdagangan, terutama dari sektor migas dan petrokimia.
Hal diungkapkan Ahok usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2019).
Kedatangan Ahok bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Ahok dan Nicke dipanggil ke Istana untuk membahas mengenai upaya Pertamina dapat membantu pemerintah mengatasi defisit neraca perdagangan yang salah satu penyebabnya adalah impor minyak dan gas.
• Profil Royke Tumilaar, Dirut Bank Mandiri yang Baru Ditunjuk Erick Thohir, Putra Manado Lulusan LN
"Pesannya jelas. Tadi dijelaskan Ibu (Nicke), Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan kita. Kunci paling besar sektor petrokimia dan migas," kata Ahok.
Ahok menyatakan siap untuk membantu mengatasi defisit ini dengan mengawasi dan membenahi tata kelola manajemen Pertamina.

"Tugas saya bukan campuri bisnis Pertamina, tapi manajemen. Saya komut," kata Ahok.
Ahok juga mengungkapkan kesan-kesannya kembali bertemu dan bekerja sama dengan Presiden Jokowi.
Ahok juga sebelumnya sempat bekerja dengan Jokowi saat keduanya menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Ya senyum-senyum saja. Saya duduknya persis di depan Pak Wapres Ma'ruf Amin sama Pak Presiden," kata dia.
• Terbakar Api Cemburu, Pria Tampan Ini Malah ‘Ciptakan Api’ Alias Bakar Rumah Pacarnya
Benahi Pertamina
Sebelumnya, Kementerian BUMN menugaskan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Dia ditugaskan membenahi internal Pertamina, sekaligus menuntaskan sejumlah tantangan perusahaan migas pelat merah tersebut, termasuk mengurangi impor migas dan menekan praktik korupsi di sektor migas.
• Timnas U-23 Vs Vietnam di Final, Pelatih Park Sebut Indonesia Lawan Paling Menjengkelkan, Karena Ini
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengakui fungsi komisaris memang diperkuat, sebab menurutnya selama ini fungsi mereka tidak kuat.
"Makanya kami sekarang ini memperkuat mereka karena mereka yang bisa melakukan audit, mereka yang menerapkan GCG (good corporate governance atau tata kelola perusahaan yang baik, red.)," ujar Arya.
"Fungsi-Fungsi ini kalau dijalankan dengan baik dan benar oleh komisaris, itu perusahaan pasti bagus kok. Yakin kami itu," tegas Arya.
• Rocky Gerung: Kalau Saya Dipenjara Jenguk ya, Dituding Hina Jokowi, Dilapor PDIP, Dibela Fadli Zon
Sebagian artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Ahok dan Dirut Pertamina Temui Jokowi di Istana"