Gosip Artis
Inul Daratista 'Sentil' Soal Artis Sensasional di IG, Masa Lalunya Justru Terungkit Kembali
Alih-alih mendapat dukungan atas pernyataannya ini, sang pedangdut justru kena sentil netizen soal masa lalunya.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Inul Daratista mengungkap pendapatnya tentang artis yang sering bikin sensasi.
Namun, postingan tersebut justru mengingatkan seorang pengguna instagram tentang sensasi Inul Daratista saat awal kariernya.
Istri Adam Suseno itu langsung membalas komentar soal 'goyang ngebor' Inul Daratista.
Hal itu terungkap di Instagram @inul.d pada Sabtu (7/12/2019) kemarin.
Tak banyak yang ditampilkan oleh pelantun ‘Goyang Inul’ ini melainkan sebuah gambar berlatar belakang berisi kata-kata menohok.
Usut punya usut, Inul mengaku prihatin dengan tren dunia hiburan saat ini yang lebih banyak memberikan sorotan kepada artis-artis penuh sensasi.
Sementara itu, artis yang mencetak prestasi justru kurang mendapat perhatian khalayak ramai.
“Paling heran, berita positif, prestasi minus pemberitaan bahkan males naikin.”
“Senengane sensasi, prestasi ga ono (Sukanya sensasi, prestasi tak ada), makin rusak makin hits. Budaya opo tuntutan, entahlah,” tulisnya.
Inul Daratista tak memungkiri kenyataan jika seorang artis ingin eksis di dunia hiburan memang harus punya nilai lebih yang membuatnya dikenal luas.
“Terjun ke dunia entertain memang harus ada nilai plusnya, gak tau itu harus bikin sesuatu biar bisa jadi perhatian atau bisa jadi buat jalan menuju Roma entahlah.”
“Tapi apapun itu prestasi positif yang harusnya didukung karena bukan saja menyangkut apresiasi tinggi bagi yang berproses tapi bisa juga mengharumkan nama bangsa dan lingkungan,” sambungnya kemudian.
Namun, pedangdut asal Pasuruan, Jawa Timur itu menyayangkan mengapa justru artis-artis kontroversial yang melejit dan dihargai lebih mahal dibandingkan artis berprestasi.
Alhasil, Inul meminta masyarakat agar lebih pintar dan cerdas dalam memilih tontonan.
“Iki engga! Sensasi makin rusak, makin mahal makin laris manis. Piye jal? Semoga masyarakat belajar untuk ini. Harus lebih pintar dan cerdas dalam menyaring tontonan dan pemberitaan.”