Kasus Novel Baswedan
Kapolri 'Sakit Kepala' Ungkap Kasus Novel Baswedan, Jokowi Tagih Pekan Depan, Beber Kesulitan
Penyidik kepolisian kesulitan mengungkap kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan. Kali ini Presiden Jokowi mencoba
Sebelumnya, Dewi Ambarwati alias Dewi Tanjung, melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Mapolda Metro Jaya, Rabu (6/11/2019) sore.
• Ini Sosok Pengusul Jabatan Wakil Panglima TNI Dihidupkan Lagi, Mengaku Tak Ada Unsur Politik
Laporan terkait dugaan penyebaran berita hoaks soal penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.
Dewi menuding penyiraman itu tidak masuk akal dan merupakan hasil rekayasa.
“Saya melaporkan Novel Baswedan penyidik KPK, terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman air keras,” kata Dewi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Menurutnuya, ada beberapa hal yang janggal dari semua hal yang dialami Novel Baswedan.
"Apa yang dialami janggal, mulai dari rekaman CCTV dia, dari bentuk luka, dari perban, kepala yang diperban tapi tiba-tiba mata yang buta, gitu kan,” tuturnya.
Dewi mengaku lulusan seni, dan menduga ada rekayasa-rekayasa yang dilakukan oleh Novel Baswedan.
“Saya orang seni, saya juga biasa beradegan."
"Orang kalau sakit itu, tersiram air panas, reaksinya tidak berdiri, tapi akan terduduk jatuh terguling-guling."
"Itu yang saya pelajari, dan tidak ada di situ reaksi dia membawa air untuk disiramkan,” papar Dewi.
Dewi mengatakan seharusnya Novel Baswedan menyiramkan air mineral seusai disiram air keras untuk menetralisir air keras itu.
Namun, Novel Baswedan tidak melakukan hal itu. Dia juga mencurigai luka yang diterima Novel Baswedan adalah tidak benar atau rekayasa.
Menurut Dewi, seharusnya kulit Novel Baswedan juga ikut terluka dan terbakar saat disiram air keras dan tidak hanya matanya saja.
Saat berada di rumah sakit, dia juga curiga karena mata Novel Baswedan tidak diperban.