Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

KKM Pemuda Katolik Komda Sulut, Lexi Mantiri: Kader Harus Militan dan Tanggap

Kegiatan dengan tema "membentuk kader Gereja dan bangsa yang militan dan tanggap di era industri 4.0" dibuat di Wisma Lorenzo Lotta.

Penulis: | Editor: Maickel Karundeng
david maneus/tribun manado
KKM Pemuda Katolik Komda Sulut, Lexi Mantiri: Kader Harus Militan dan Tanggap 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemuda Katolik (PK) Komisariat Daerah (Komda) Sulawesi Utara (Sulut) mengadakan Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM). KKM hari pertama Jumat (6/12/2019) berlangsung sampai malam hari.

Kegiatan dengan tema "membentuk kader Gereja dan bangsa yang militan dan tanggap di era industri 4.0" dibuat di Wisma Lorenzo Lotta.

Ketua PK Komda Sulut Lexi Mantiri dalam pembukaan mengatakan sekarang ada KKM. Ia mengingatkan KKM itu prioritas.

Ia mengatakan seperti kata Pastor John pemuda Katolik harus berbuah. Ia mencontohkan buah-buah.

Buah Durian duri di luar tapi licin di dalam. Buah Kedondong licin di luar tapi baduri di dalam.

Buah Mangis katanya isinya di dalam jumlahnya sama dengan rendah. Buah Monyet sudah tidak enak bijinya juga di luar.

"Bagusnya kader sama buah Mangis," katanya.

Ia mengatakan pemimpin berarti mampu memengaruhi, membujuk dan mengarahkan. Pemimpin ada yang berkharisma dan ada yang harus ditempa.

"Saya analogikan batu logam mulia yaitu emas. Emas itu murni harus ditempa dalam tanur api," katanya.

Ia ingin kader harus militan dan tanggap. Ia tidak ingin kader yang terbentuk seperti batu kubur. Hanya ingin namanya tertulis dalam pengurus tapi tidak kelihatan karyanya.

Ia ingin agar kader juga didistribusikan. Kader sekarang katanya bukan hanya mampu memimpin dan bicara tapi juga jago membangun jaringan.

Moderator Pemuda Katolik Komda Sulut Pastor John Montolalu mengatakan dalam struktur Gereja, PK merupakan kategorial kemasyarakatan di bawah kerawam. Dalam masyarakat, mereka menjadi ormas (organisasi kemasyarakatan)

Ia mengatakan sesuai Tri Prasetya Pemuda Katolik, sesuai pewartaan Gereja, PK merupakan pendukung masa depan Gereja. PK harus berani berkata kami punya masa depan, Gereja punya masa depan.

Ia mengatakan dalam konteks kader, untuk kepentingan Gereja dan negara, PK harus menjadi jembatan. Jembatan ambruk bisa jadi baginya karena kelebihan beban atau karena buruknya kualitas.

Ia ingin PK kokoh dan kuat agar bisa jadi jembatan. Mereka ingin kuat dalam iman dan ajaran Gereja Katolik, kuat dalam ajaran-ajaran kenegaraan, pemahaman kebangsaan, strategi politik, ekonomi, bangunan kebangsaan, dan memperkuat iman, ajaran Gereja, dan wawasan kebangsaan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved