Saingi Olly di Pilgub 2020, Tetty Calon Kuat Bendahara Umum Golkar
Tokoh perempuan Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu berpeluang masuk pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tokoh perempuan Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu berpeluang masuk pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Tetty, panggilan akrab Bupati Minahasa Selatan ini, diplot menjadi bendahara umum (bendum) untuk memperkuat kepengurusan Airlangga Hartarto.
Bila Tetty terpilih jadi Bendum Golkar, telah ada dua tokoh dari Sulut yang memegang jabat inti di parpol besar. Sebelumnya Olly Dondokambey menjadi Bendum PDIP pada Kongres PDIP di Bali Agustus lalu. Sekaligus memunculkan spekulasi Tetty sudah menyaingi Olly yang disebut bakal menjadi rivalnya di Pilgub Sulut 2020.
• Munas Golkar, Bamsoet Mundur, Airlangga Langsung Ucap Syukur
Ketua DPD Golkar Sulut ini dipercayakan oleh peserta Munas ke-10 DPP Golkar sebagai pimpinan tetap rapat pleno di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (3/12/2019) malam.
Tetty, sapaan akrab Bupati Minahasa Selatan ini, duduk di meja sidang bersama Dedi Mulyadi, Azis Syamsuddin, Ibnu Munzir dan dua pengurus Golkar lainnya. Munas Golkar ke-10 dibuka langsung Presiden Joko Widodo. Tema Munas kali ini 'Golkar Indonesia', Indonesia Golkar'.
Informasi dari pengurus Golkar Sulut, Tetty masuk gerbong Airlangga. "Pak Ketum (Airlangga) ingin di dalam pengurus inti ada perwakilan tokoh perempuan dan perwakilan juga dari Indonesia Timur," ujar sumber resmi di Golkar Sulut, Selasa (3/12/2019).
Kesuksesan Tetty menakhodai Golkar Sulut adalah satu faktor, dia akan menjabat posisi bendum. Selain itu, Tetty dinilai tokoh perempuan sukses baik dari sisi pemerintahan (Bupati Minsel) maupun politik.
Munas dimulai 3 hingga 6 Desember 2019. Agenda utama, pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024. Awalnya ada 9 calon yang akan bertarung, Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achamad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarso, Derek Lopatty serta Aris Mandji. Namun dua calon yang namanya menguat yaitu Airlangga Hartarto dan Bamsoet.
DPD Golkar Sulut sudah menyatakan pilihan ke Airlangga. Beringin Sulut menilai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu layak untuk melanjutkan kepemimpinan 5 tahun mendatang.
Tetty yang juga Ketua I DPD Golkar Sulut mengatakan, dukungan terhadap Airlangga sudah disepakati jauh sebelum Munas digelar. Menurut dia, di bawah kepemimpinan Airlangga, Golkar mampu bersaing sebagai partai dua besar nasional. Selang beberapa tahun terakhir ini, Golkar menghadapi beberapa persoalan internal maupun eksternal, namun itu semua bisa dilewati.
• Munas Golkar, Jokowi Bantah Intervensi, Ada yang Teriak: Kasih Bamsoet Sepeda
Tetty juga menilai pada Pileg dan Pilpres 2019, Airlangga sudah mendukung penuh pengurus di daerah. Ia mengajak para senior Golkar saling membantu dan mendukung dalam membesarkan partai.
Juru Bicara Golkar Sulut Feryando Lamaluta menambahkan, pada Munas, Golkar Sulut mempunyai 16 suara. Ada 15 berasal dari ketua-ketua DPD II kabupaten/kota dan satu suara suara dari DPD I. "Seperti yang disampaikan Ibu Ketua (Tetty), kami siap sedia dukung Pak Airlangga," ujar Ketua Golkar Kabupaten Bolmut ini. Dia yakin 15 DPD II akan satu suara mendukung Airlangga.
Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulut James Arthur Kojongian mengatakan, pihaknya mendukung kembali Airlangga sebagai Ketum DPP Golkar. Kata Wakil Ketua DPRD Sulut ini, Menko Perekonomian ini mampu membawa beringin melewati badai dan gelombang.
"Ibaratnya di tengah laut, kapal sudah hampir tenggelam. Tapi kehadiran Pak Airlangga sebagai nakhoda mampu membuat kapal ini berlayar kembali," ujar dia, Selasa kemarin. Diutarakan Bendahara DPD Golkar Sulut ini, keberhasilan terlihat dengan raihan kursi Golkar di DPR RI. Menurutnya, sangat sulit untuk meraih posisi dua nasional. "15 DPD AMPI se-kabupaten/kota di Sulut solid dukung Hartarto. Kami ingin beliau melanjutkan keberhasilan dalam memimpim Golkar," ucap dia.
Sebelum pemilu digelar, beberapa lembaga survei merilis Golkar bakal terhempas dari posisi 5 besar suara nasiobal. Namun berkat kerja keras Airlangga, Golkar tak sampai terpuruk dalam Pemilu 2019, bahkan menuai keberhasilan luar biasa. "Ini yang kami apresiasi dari kepemimpinan DPP. Semua kerja keras membawa Golkar mendulang simpati rakyat," ujar JAK sapaannya.
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mundur dari pencalonan ketua umum. Mundurnya Bamsoet dilakukan menjelang Munas Golkar pada Selasa malam. Kabar ini diungkap politisi Golkar yang juga ketua tim pemenangan Bamsoet, Ahmadi Noor Supit. Menurut dia, langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan partai berlambang beringin itu.
"Demi menjaga persatuan di partai, mencegah perpecahan, maka dengan kesadaran penuh, dengan sangat terpaksa demi partai, saya katakan kemudian Mas Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari pencalonan," ucap Supit.
Sebelumnya, Bamsoet menjadi pesaing kuat bagi calon petahana Airlangga. Kubu Bamsoet juga kerap menyampaikan kritik atas mekanisme pencalonan dalam Munas Golkar. Hal terakhir yang dipermasalahkan adalah mengenai surat berisi syarat dukungan 30 persen untuk maju sebagai ketua umum.
Supit memahami bahwa pihaknya masih memiliki dukungan besar agar Bamsoet maju sebagai calon ketua umum. Namun, langkah ini diambil agar partai beringin itu tak terbelah. "Sebagai tokoh, kader Golkar, sebagai orang yang sangat cinta kepada Golkar... tapi sekali lagi demi keutuhan partai," ucap Supit.
Bamsoet mengatakan keputusan tersebut berat tapi diambil demi persatuan Golkar. "Berat bagi saya untuk ngambil, tapi demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar saya ambil keputusan pahit ini. Inilah cara kami dan senior-senior kami menyelesaikan masalah internal kami di Partai Golkar," kata Bamsoet dalam jumpa pers di Resto Sate Senayan, Jl Pakubuwono VI, Jakarta, Selasa kemarin.
Dia mengatakan ada empat alasan dirinya mundur. Alasan pertama adalah mencermati perkembangan situasi Golkar menjelang munas semakin panas. Alasan kedua, situasi nasional yang memerlukan kondisi politik yang kondusif guna menjaga pertumbuhan ekonomi. Hal itu, kata dia, untuk mencegah dari berbagai serangan dan ancaman global dalam bidang ekonomi.
• Jaksa Tangkap Jaksa: Peras Mantan Bos BUMN Rp 1 Miliar
"Pada akhirnya, maka saya memutuskan untuk tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketum Partai Golkar periode 2019-2024 agar situasi Partai Golkar yang saat ini diberi tugas oleh negara untuk membenahi di bidang ekonomi, bisa sukses dan bisa mengatasi tantangan ekonomi ke depan," katanya.
Selain itu, Bamsoet mengatakan nasihat dari senior Golkar menjadi pertimbangan. Menurutnya, dirinya tak bisa menolak dan melawan senior ketika diberi nasihat dan saran.
"Semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama antara kedua tim. Saya dan Airlangga sepakat untuk membangun rekonsiliasi antara tim Bamsoet dan Airlangga," katanya.
Bamsoet mengatakan sangat berat mengambil keputusan pengunduran dirinya. Namun, kata dia, keputusan pahit tersebut diambil demi persatuan dan kesatuan Partai Golkar. "Pagi saya konsultasi ke Pak Ponco saya laporkan situasi dan kondisi yang ada, tadi malam sampai jam 12 di tempat Pak Yapto selaku ketum PP. Sebelumnya pada Mas Bobi sebagai PLT ketum Soksi dan Pak Akbar Tanjung tadi pagi saya sudah minta nasihat dan pandangan. Pak Agung Laksono demikian," katanya.
Lebih jauh, kata dia, kesepakatan rekonsiliasi dirinya dengan Airlangga dianggap momentum yang tepat. Menurutnya, dalam pelaksanaan munas, Partai Golkar harus menunjukkan suasana yang teduh. "Tadi, saya bersama dengan Pak Airlangga, Pak Luhut, dan Pak Ical menyepakati dan menyerahkan rekonsiliasi secara menyeluruh terhadap kontestasi yang sedang berlangsung. Karena momentum memang sudah tepat nanti malam pembukaan sebelum pembukaan harus ada suasana yang teduh. Itu salah satu keistimewaan bahwa kami satu sama lain saling menghargai," pungkasnya.
Politikus Golkar sekaligus anggota Panitia Pelaksana Munas, Adies Kadir, menyampaikan, calon ketua umum yang tersisa tengah melakukan lobi-lobi dengan tim sukses (timses) masing-masing menyusul mundurnya Bambang Soesatyo ( Bamsoet). "Sekarang lagi proses lobi antara timses masing-masing apakah ingin lanjut apa ingin mundur," Adies di arena Munas.
Adies mengatakan, hasil kesepakatan calon ketua umum tersisa dan masing-masing timses tidak berdasarkan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Adapun Jokowi dijadwalkan akan tiba di arena Munas pukul 19.30. "Tidak ada kesepakatan resmi, 'Ayo kita harus (selesai lobi) sebelum presiden hadir sudah beres semua', tidak ada begitu dan ini mengalir," kata dia. Adies mengatakan, dalam Munas terdapat berbagai pertimbangan yang harus dilewati, salah satunya proses lobi agar rapat paripurna tidak berjalan alot.
Jika rapat berjalan alot, kata dia, justru kemungkinan akan menimbulkan perpecahan. Adies mengatakan, Golkar ingin memperlihatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan presiden bahwa Golkar bisa bermusyawarah mufakat dalam memilih calon tanpa harus ribut dan kembali pecah.

Jokowi-Megawati-Prabowo Hadir
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Selasa (3/12). Pantauan Tribun sekitar pukul 19.20 WIB, Presiden Jokowi mengenakan pakaian batik motif kuning di lokasi pembukaan Munas X Golkar.
Jokowi tampak didampingi oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto. Turut hadir di belakang Jokowi, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK), serta Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Rombongan Jokowi disambut teriakan "hidup Jokowi, hidup Golkar". Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Turut hadir dalam acara pembukaan Munas X Golkar yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir.
Hadir pula Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, Politisi Senior PAN Bara Hasibuan, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan. Acara Munas X Partai Golkar rencananya digelar selama 4 hari mulai Selasa (3/12) hingga Jumat (6/12). Agenda Munas X Golkar untuk memilih ketua umum periode 2019-2024.
Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jakarta Selatan tempat lokasi Munas Partai Golkar mendadak menguning. Jalan tersebut merupakan akses masuk ke Hotel Ritz-Carlton tempat Munas Partai Golkar ke-10 diselenggarakan.
Ratusan bahkan mungkin ribuan kader partai Golkar kompak memakai pakaian dengan warna dasar kebesaran partai berlambang pohon beringin ini. Berdasarkan pengamatan Tribun pukul 19.30 WIB, para kader memenuhi badan jalan, tepat di depan lobi Hotel The Ritz-Carlton.
Salah seorang kader Partai Golkar yang ditemui di lokasi mengaku menumpuknya mereka di luar hotel lantaran tidak punya id card alias kartu identitas kepesertaan Munas. "Nggak ada id card, jadi nggak bisa masuk," ucap dia.
Ditanya ihwal alasan mengapa tak kebagian id card, dirinya hanya mengatakan kondisi semacam ini sudah jamak terjadi. "Pastilah nggak dapat, kan nggak semuanya," jelasnya lagi.
Ketua Organizing Commite Musyawarah Nasional (Munas) Golkar Adies Kadir mengatakan bahwa Munas dihadiri oleh 3000 peserta yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Mereka yang menjadi peserta Munas berasal dari anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat 1, DPD Golkar tingkat 2, organisasi sayap partai Golkar, Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Golkar, dan lainnya.
"Acara dihadiri kurang lebih 3000 kader Partai Golkar yang ada di dalam ruangan ini, itu belum yang ada di Marriott dan hotel-hotel di sekitar, hadir kurang lebih hampir 7000 lah dari seluruh Indonesia kader Partai Golkar di Jakarta, tetapi yang bisa masuk 3000," katanya.
Pidato Airlangga
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto memberikan sambutannya dalam acara pembukaan Munas X Partai Golkar. Sebelum memulai pidato, Airlangga menyebut sejumlah tamu undangan yang hadir dalam pembukaan Munas X Golkar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan.
Pertama, Airlangga menyebut tamu yang hadir antara lain Presiden Jokowi, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK). Kemudian, Airlangga menyebut nama Ketua MPR RI sekaligus kader Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Yang kita banggakan, Ketua MPR RI Mas Bambang Soesatyo," ucap Airlangga yang langsung disambut riuh tepuk tangan ribuan kader Partai Golkar.
Bahkan, puluhan kader terlihat memberikan tepuk tangan sambil berdiri kepada Bamsoet. Bamsoet yang duduk di barisan depan, terlihat melambaikan tangan ke arah para kader.
Airlangga pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bamsoet yang membuat suasana pembukaan Munas Golkar adem dan tenang.
"Terima kasih mas Bambang Soesatyo membuka musyawarah nasional ini menjadi adem dan tenang," kata Airlangga yang kembali disambut tepuk tangan para kader. Airlangga lalu melanjutkan memberikan sambutannya di pembukaan Munas X Golkar.
Airlangga Hartarto juga bicara soal wacana penambahan masa jabatan presiden. Dia memuji sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya selalu menjaga warisan reformasi.
"Pak Jokowi selaku Presiden Indonesia membatasi periodesasi jabatan presiden," kata Airlangga.
"Kami juga memberikan apresiasi, Bapak Jokowi selalu menjaga warisan reformasi. Oleh karena itu kader Partai Golkar mari kita berikan aplaus untuk Bapak Presiden," tambah Airlangga.
Sementara itu, Politikus Senior partai Golkar Zainal Bintang mengapresiasi langkah Calon Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mundur dari bursa pencalonan beberapa jam sebelum acara Munas X Golkar dibuka oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penantang terkuat Airlangga Hartarto itu menyebut alasannya mundur karena demi menjaga keutuhan keluarga besar Partai Golkar. "Yaa, pilihan BS untuk mundur dari pencalonan itu amat getir, namun itu bermakna tinggi bagi keutuhan Golkar", kata Zainal Bintang.
Lebih jauh, menurut Bintang tindakan Bamsoet harus dihargai semua pihak. Karena lebih mengedepankan sesuatu yang lebih penting ketimbang kepentingan dan kenyamanan diri pribadi.
"Bamsoet sendiri yang mengumumkannya secara terbuka kepada publik. Ini tindakan dari seorang yang berjiwa besar, menyakitkan tentunya,"ujarnya. Konsekuensinya, Bamsoet oleh sementara orang dianggap pengecut.
Tapi itu biasa dalam kehidupan. Yang kecewa tentu para provokator karena partai Golkar tidak jadi pecah. Menurut Bintang, kubu Airlangga tentunya dapat memberikan apresiasi atas pengorbanan Bamsoet dengan memadamkan api permusuhan.
Caranya, Bintang berharap sebaiknya Airlangga merangkul kembali semua pendukung Bamsoet. "Hal itu bisa dilakukan dengan jalan merehabilitasi pendukung Bamsoet yang terkena sanksi, kembali ke posisi semula," ujar.
Dia menegaskan Airlangga dan Bamsoet memang sangat perlu untuk menyatu kembali. Keduanya kader Golkar yang berkelas. Keutuhan Golkar mutlak diperlukan untuk membangun konsolidasi partai menuju 2024.
"Yang terpenting, terciptanya keutuhan Golkar yang didukung Airlangga dan Bamsoet dapat menjadi jaminan terjaganya stabitas politik pemerintahan Jokowi - Maruf Amin hingga akhir." ujarnya.
Bintang mengingatkan bahwa keputusan Bamsoet untuk mundur membuktikan konsistensi motto yang diusung pada Munas X Golkar."Bagaimanapun, pilihan Bamsoet mundur meski pahit tapi di atas itu Golkar menjadi utuh," ucapnya.

Hati-hati Terseret Korupsi
Pengamat politik dari Unsrat, Ferry Liando mengatakan, jika Christiany Eugenia Paruntu akan mendukung Airlangga dan menang maka peluang untuk menduduki struktural di tingkat pusat akan mudah bagi dia.
Jika benar Tetty bakal dipromosikan sebagai bendahara umum, tentu tidak akan kesulitan untuk mengemban amanah itu. Pengalaman panjang Tetty sebagai pengusaha akan sangat mendukung.
Kemungkinan nama Tetty muncul sebagai kandidat bendahara umum bisa saja dipicu karena dia sebagai pengusaha. Profesi ini tentu akan sangat menguntungkan Golkar karena sumber pendanaan partai akan selalu terfasilitasi.
Cuma saja jabatan ini harus diemban secara berhati-hati. Salah satu sumber pendanaan parpol adalah iuran anggota. Iuran itu akan dikumpulkan ke bendahara. Banyak bendahara parpol berurusan dengan penegak hukum karena iuran anggota yang disetor ternyata bersumber dari penyelewengan anggaran di eksekutif maupun legislatif.
Jika ada kader yang menyetor anggaran baik dalam bentuk sumbangan ataupun iuran yang ternyata hasil korupsi, maka pengurus yang menerima anggaran itu bisa terseret pada masalah hukum. Tentu hal ini yang harus diwaspadai oleh Tetty. (Tribun Network/dan/mal/yud/wly/ang/dru/dtc/kps)