Saingi Olly di Pilgub 2020, Tetty Calon Kuat Bendahara Umum Golkar
Tokoh perempuan Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu berpeluang masuk pengurus inti Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg

Airlangga Hartarto juga bicara soal wacana penambahan masa jabatan presiden. Dia memuji sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya selalu menjaga warisan reformasi.
"Pak Jokowi selaku Presiden Indonesia membatasi periodesasi jabatan presiden," kata Airlangga.
"Kami juga memberikan apresiasi, Bapak Jokowi selalu menjaga warisan reformasi. Oleh karena itu kader Partai Golkar mari kita berikan aplaus untuk Bapak Presiden," tambah Airlangga.
Sementara itu, Politikus Senior partai Golkar Zainal Bintang mengapresiasi langkah Calon Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mundur dari bursa pencalonan beberapa jam sebelum acara Munas X Golkar dibuka oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penantang terkuat Airlangga Hartarto itu menyebut alasannya mundur karena demi menjaga keutuhan keluarga besar Partai Golkar. "Yaa, pilihan BS untuk mundur dari pencalonan itu amat getir, namun itu bermakna tinggi bagi keutuhan Golkar", kata Zainal Bintang.
Lebih jauh, menurut Bintang tindakan Bamsoet harus dihargai semua pihak. Karena lebih mengedepankan sesuatu yang lebih penting ketimbang kepentingan dan kenyamanan diri pribadi.
"Bamsoet sendiri yang mengumumkannya secara terbuka kepada publik. Ini tindakan dari seorang yang berjiwa besar, menyakitkan tentunya,"ujarnya. Konsekuensinya, Bamsoet oleh sementara orang dianggap pengecut.
Tapi itu biasa dalam kehidupan. Yang kecewa tentu para provokator karena partai Golkar tidak jadi pecah. Menurut Bintang, kubu Airlangga tentunya dapat memberikan apresiasi atas pengorbanan Bamsoet dengan memadamkan api permusuhan.
Caranya, Bintang berharap sebaiknya Airlangga merangkul kembali semua pendukung Bamsoet. "Hal itu bisa dilakukan dengan jalan merehabilitasi pendukung Bamsoet yang terkena sanksi, kembali ke posisi semula," ujar.
Dia menegaskan Airlangga dan Bamsoet memang sangat perlu untuk menyatu kembali. Keduanya kader Golkar yang berkelas. Keutuhan Golkar mutlak diperlukan untuk membangun konsolidasi partai menuju 2024.
"Yang terpenting, terciptanya keutuhan Golkar yang didukung Airlangga dan Bamsoet dapat menjadi jaminan terjaganya stabitas politik pemerintahan Jokowi - Maruf Amin hingga akhir." ujarnya.
Bintang mengingatkan bahwa keputusan Bamsoet untuk mundur membuktikan konsistensi motto yang diusung pada Munas X Golkar."Bagaimanapun, pilihan Bamsoet mundur meski pahit tapi di atas itu Golkar menjadi utuh," ucapnya.

Hati-hati Terseret Korupsi
Pengamat politik dari Unsrat, Ferry Liando mengatakan, jika Christiany Eugenia Paruntu akan mendukung Airlangga dan menang maka peluang untuk menduduki struktural di tingkat pusat akan mudah bagi dia.
Jika benar Tetty bakal dipromosikan sebagai bendahara umum, tentu tidak akan kesulitan untuk mengemban amanah itu. Pengalaman panjang Tetty sebagai pengusaha akan sangat mendukung.
Kemungkinan nama Tetty muncul sebagai kandidat bendahara umum bisa saja dipicu karena dia sebagai pengusaha. Profesi ini tentu akan sangat menguntungkan Golkar karena sumber pendanaan partai akan selalu terfasilitasi.
Cuma saja jabatan ini harus diemban secara berhati-hati. Salah satu sumber pendanaan parpol adalah iuran anggota. Iuran itu akan dikumpulkan ke bendahara. Banyak bendahara parpol berurusan dengan penegak hukum karena iuran anggota yang disetor ternyata bersumber dari penyelewengan anggaran di eksekutif maupun legislatif.
Jika ada kader yang menyetor anggaran baik dalam bentuk sumbangan ataupun iuran yang ternyata hasil korupsi, maka pengurus yang menerima anggaran itu bisa terseret pada masalah hukum. Tentu hal ini yang harus diwaspadai oleh Tetty. (Tribun Network/dan/mal/yud/wly/ang/dru/dtc/kps)