Tajuk Tamu Tribun Manado
Menelaah Pertumbuhan Ekonomi Inklusif di Kabupaten Bolaang Mongondow
Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dalam kurun waktu 2014 - 2018.
Oleh:
Amarlia Putri Garini SST
* Staf Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kabupaten Bolaang Mongondow
TRIBUNMANADO.CO.ID - PERTUMBUHAN ekonomi merupakan salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu wilayah. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka dapat dikatakan bahwa semakin baik pula perekonomian suatu wilayah.
Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu dapat menyelesaikan permasalahan ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan, dan pengangguran.
Teori yang dikemukakan oleh Kuznet (1955) menyatakan bahwa terjadi trade-off antara pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan distribusi pendapatan, hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sisi lain dapat meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan.
Sementara itu, Todaro dan Smith (2003) menjelaskan bahwa ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan merupakan inti dari semua masalah pembangunan.
Dalam Sustainable Development Goals (SDGs), salah satu yang menjadi tujuan utama adalah pengentasan kemiskinan dimana pun secara permanen.
• Ditertawakan Orang, Pria Ini Punya Alasan Kenakan Gaun Pengantin Wanita, Bebannya Berat
Selanjutnya, terdapat 17 target yang harus dicapai dalam SDGs, di antaranya yaitu menghilangkan kemiskinan serta mengurangi ketimpangan. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi yang bersifat inklusif diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs tersebut.
Asian Development Bank (ADB) bahkan menjadikan pertumbuhan ekonomi inklusif sebagai salah satu pilar dalam Strategi 2020 Asian Development Bank.
Menurut ADB sendiri, pertumbuhan ekonomi inklusif merupakan pertumbuhan berkelanjutan yang dapat menciptakan dan memperluas kesempatan ekonomi, serta memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dan merasakan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi tersebut.
• Jaksa Tangkap Jaksa: Peras Mantan Bos BUMN Rp 1 Miliar
Ramos (2013) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi inklusif adalah pertumbuhan yang tidak hanya disertai dengan penurunan ketimpangan, tetapi juga penurunan kemiskinan, dan peningkatan partisipasi tenaga kerja.