News
Airlangga Hartarto Tak Ingin Bernegosiasi, Bamsoet: Partai Golkar Harus Kembali ke Khitahnya
Airlangga Hartarto mengatakan, selama ini ia sudah merangkul kubu Bamsoet, namun rangkulan tersebut tidak direspon dengan baik.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Bamsoet bertekad akan memimpin partai golkar dengan baik apabila terpilih dalam pemilihan yang akan di gelar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta pada 3-6 Desember 2019.
Bamsoet mengaku akan mencontoh dua mantan ketua umum Golkar yakni Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie (Ical) dalam menahkodai partai.
“Yang pertama Akbar Tandjung, yang rajin turun ke bawah dan itu harus diikuti. Sebagai ketua umum partai politik, tidak ada hari-hari bagi Akbar Tandjung untuk duduk manis di Jakarta. Tapi tiap hari, paling tidak Jumat-Sabtu-Minggu keliling seluruh Indonesia, ke 514 Kabupaten/Kota,” katanya di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek neli Murni, Jakarta, Senin, (2/12/2019).
Sementara itu Aburizal Bakrie menurutnya memberikan perhatian yang serius pada proses pembinaan partai.
• BREAKING NEWS : Karyawan Tambang Emas Ini Hilang saat ke Kebun, Motor dan Handphone Ditemukan
Pada masa Ical menurut Bamsoet, DPP menyiapkan dana pembianan partai ke daerah.
“Walaupun jumlahnya tidak besar, tapi ini mengikat dan membuat daerah-daerah menjadi merasa memiliki daripada partai ini. Untuk kabupaten/kota setiap bulan tidak pernah kurang dari 5 juta, memang tidak besar tapi bagi DPD 2 kabupaten/kota, ini bentuk penghargaan dan bentuk pembinaan yang bagus. Begitu juga ke tingkat I, setiap bulan dari DPP dikirimkan 15-25 juta, tergantung wilayahnya,” katanya.
Dana tersebut menurut Bamsoet digunakan untuk sosialisasi, konsolidasi, dan penggeblengan.
“Dua ini lah yang ke depan akan saya lakukan. Jadi demikian, partai ini tetap ada dalam sejarah politik di Indonesia. Dan yang terpenting adalah partai Golkar harus kembali ke khitahnya,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com