Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia Demi Reuni 212 di Monas, Maarif Bahas Tujuan: Tegakkan Keadilan

Kepulangan Rizieq yakni untuk menghadiri reuni akbar 212 yang akan diselenggarakan di Monumen Nasional (Kepulangan Rizieq yakni untuk menghadiri reuni

Editor: Indry Panigoro
Foto: DPP FPI
Front Pembela Islam - Habib Rizieq Shihab 

Awit Masyhuri juga berterima kasih kepada Polda dan Pemprov karena telah mengizinkan acara munajat dan maulid akbar Reuni 212.

"Persiapan panitia Maulud Agung dan Reuni 212 telah mencapai 90 persen, sejumlah perizinan dan rekomendasi telah dikantongi panitia," ungkap Awit Masyhuri dilansir dari kanal YouTube KompasTV, Jumat (29/11/2019).

Lebih lanjut, Ketua Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menyatakan, panitia Reuni 212 telah menyedikan waktu untuk Rizieq Shihab berbicara.

Maarif memaparkan, hadir atau tidaknya Rizieq di acara Reuni 212, sudah diagendakan waktu bagi Rizieq untuk menyampaikan amanat kepada umat Islam Indonesia.

Meski demikian, Maarif berharap pencekalan Rizieq di luar negeri segera diakhiri, agar Rizieq dapat hadir di Reuni 212.

"Kami sangat berharap pengasingan Beliau (Rizieq) di luar negeri akan segera diakhiri, cekal segera dicabut."

"Sehingga di acara Reuni 212 bisa berkumpul dengan umat Islam yang sudah lama merindukan kehadiran beliau di tengah-tengah kita semua," tutur Slamet Maarif dilansir dari kanal YouTube TvOneNews, Selasa (26/11/2019).

Ia ingin, Rizieq benar-benar hadir di Reuni 212 bukan lewat video ataupun lewat suara, tetapi fisiknya hadir.

"Kami selalu berdoa dan berikhtiar semaksimal mungkin agar pengasingan beliau segera di akhiri," ungkapnya.

Maarif mengungkapkan, tujuan Reuni 212 yakni untuk menjaga spirit 212, melawan penista agama, dan menegakkan keadilan di Indonesia.

Dalam acara tersebut, nantinya akan di isi dengan kegiatan zikir, munajat, dan tausiah.

"Kalau tuntutan itu kan bentuknya demo, kita minta ketemu, minta audensi. Ini kan tidak, bentuknya kita dzikir, munajat, dan tausiah, jadi bukan tuntutan," kata Slamet Maarif dilansir dari sumber yang sama.

Pertama kali Aksi 212 diselenggarakan karena adanya kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pada Reuni 212, 2 Desember 2019 mendatang, dilakukan karena pelecehan agama yang dilakukan Sukmawati Soekarnoputri.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved