Pohon Kurma di Indonesia
Tiga Pohon Kurma Bertumbuh Dengan Buah Lebat di Indonesia, Ini Lokasinya, Dari Biji Yang Dibuang
Tiga pohon kurma bertumbuh di Mataram Nusa Tenggara Barat. Buahnya tampak lebat, begini cerita pemiliknya.
“Usia empat tahun biasanya bunga sudah bisa jadi buah,” kata petani pemilik Amma Dates Farm, Kota Banjar, Jawa Barat, Aulia Al Azhar, di Ponpes Rubat Mbalong Ell Firdaus, Cilacap, beberapa waktu lalu.
Azhar mengatakan, tidak semua jenis kurma dapat tumbuh baik di Indonesia.
Kurma Ajwa misalnya, kurma yang diriwayatkan merupakan kegemaran Nabi Muhammad SAW ini kebanyakan hanya ditanam di Arab Saudi, khususnya Madinah.
Karenanya harga kurma jenis ini cukup mahal, sekitar Rp 400 ribu per kilogram di Indonesia.
Karena itu, ia lebih merekomendasikan kurma KL 1 kurma tropis bagi yang ingin membudidayakan kurma di Indonesia.
Pada media polibag itu, ratusan bibit kurma tumbuh subur.
Sekilas tanaman itu mirip kelapa dengan bentuk daun yang meruncing. Itulah bibit kurma KL 1 yang dianggap paling cocok ditanam di Indonesia.
Pasalnya, kurma KL 1 disebut sudah melalui berbagai proses mutasi genetik sehingga mampu beradaptasi dengan kondisi negara tropis. Karenanya, kurma itu disebut kurma tropis.
Di luar khasiatnya yang kaya, budidaya kurma tropis ternyata punya peluang ekonomi yang menjanjikan.
Terlebih, komoditas kurma di Indonesia masih langka. Sementara permintaan buah itu di dalam negeri amat tinggi.
Kebutuhan kurma di Indonesia selama ini masih dicukupi oleh negara Timur Tengah dengan harga cukup tinggi.
Bukan sekadar sumber nutrisi, sebagian masyarakat bahkan mempercayai kurma muda bermanfaat menyuburkan kandungan.
Karenanya, buah ini banyak diburu pasangan suami istri yang belum memiliki keturunan.
Satu tandan kurma bisa berisi ratusan butir kurma. Pada usia lima tahun, kurma tropis KL 1 berpotensi menghasilkan 25 kilogram buah. Satu kilogram kurma matang segar dijual seharga antara Rp 400 ribu – Rp 1 juta.
Bukan hanya buah yang bernilai ekonomi tinggi, penjualan bibit kurma pun cukup menjanjikan karena kelangkaan tanaman itu di Indonesia.