Kisah Sukses
Dulunya Sebagai Pembersih Pesawat Dengan Gaji Rp 7 Ribu, Kini Jadi Pilot, Berjuang Selama 24 Tahun
Seorang pria terus berusaha mewujudkan impiannya. Dari awalnya menjadi tukang pembersih pesawat dan akhirnya kini menjadi pilot.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa saja bisa menjadi seorang pilot. Dibutuhkan tekad dan kerja keras agar bisa meraihnya.
Seorang yang dulunya sebagai pembersih pesawat kini berhasil menjadi seorang pilot. Waktu dia berjuang pun tak main-main. Selama 24 tahun dia terus berusaha agar impiannya menjadi pilot bisa tercapai.
Namanya adalah Mohammad Abubakar. Memang dia adalah orang yang memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk menggapai cita-citanya sebagai pilot.
Sejak usia muda, Mohammad Abubakar ingin melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi. Setelah menyelesaikan sekolah, Mohammad Abubakar pergi ke Kaduna dari sebuah kota kecil di Nigeria untuk mendaftar di Politeknik Kaduna.
Karena keterlambatan pengajuan persyaratan dasar, Mohammad Abubakar gagal masuk ke perguruan tinggi.
Mengetahui bahwa ia tidak mampu membuang waktu untuk memikirkan kesempatan yang terlewat, Mohammad Abubakar mendapat pekerjaan sebagai pembersih pesawat di Kabo Air dengan gaji harian sebesar 200 Nairas setara Rp 7 ribu.
Terlepas dari pendapat orang-orang di sekitarnya, Mohammad terus bekerja dengan tekun dan giat.
Ketekunannya ini yang membuat perusahaannya menawarinya posisi sebagai staf lapangan.
“Saya bekerja di hampir semua unit, kecuali keamanan. Itu banyak membantu saya di sektor penerbangan, ”kata Mohammad.
Sikap pantang menyerahnya, membuat Mohammad dipromosikan sebagai anggota awak kabin dengan gaji 17.000 Naira setara Rp 661 ribu.
Dia bekerja di sana selama delapan tahun sebelum pindah ke Aero Contractors.
Berawal sebagai pramugari di departemen minyak dan gas, Mohammad ditempatkan untuk bekerja di layanan charter.
Kemudian, ketika dipindahkan ke layanan terjadwal untuk penerbangan, Mohammad sekali lagi membuktikan kredibilitasnya dengan berbagi beberapa masukan yang ia dapatkan dari pengalaman sebelumnya.
Menurut Apost , Wakil Direktur Pelaksana terkesan dengan kinerja Mohammad dan kemudian ia menaikkan gaji menjadi 170.000 Naira setara Rp 6,6 juta.
Ketika dia menerima gaji pertamanya, Mohammad terkejut mengetahui isi cek itu dan bahkan mencoba mengembalikan cek itu karena khawatir itu bukan miliknya.