Reuni Akbar 212
Reuni Akbar PA 212 Kesulitan Cari Tema Demo, Dulu Ahok, Rizieq Shihab, Prabowo Picu Massa
Banyak yang memprediksi Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak akan seheboh sewaktu masih membawa issu Ahok penista agama
Hal itu juga diungkap oleh ketua panitia Reuni 212, Awit Masyhuri.
"Kami tolak penista agama dan ternyata (penistaan agama) masih terjadi lagi," katanya.
Adapun Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghimbau agar acara itu berjalan baik.
Ia mengatakan bahwa saat ini situasi sedang kondusif.
Sebab, pemerintah melihat tak ada hambatan psikologi maupun fisik yang dihadapi masyarakat.
"Kita semuanya sudah menikmati suasana seperti ini," kata Moeldoko, 22 November 2019.
"Harapan kita sudah lah, jangan terlalu banyak buat gerakan-gerakan. Toh, kita sudah paham, masyarakat semuanya sudah ingin damai, ingin bekerja dengan tenang," katanya.
Faktor Rizieq Shihab

Pamor gerakan 212 memang tak sekuat dulu setelah Rizieq Shihab tertahan di Arab Saudi sejak 26 April 2017.
Sejak itu pula kekuatan kelompok ini bukan cuma terkendala kepemimpinan, tapi juga isu.
Bandingkan dengan aksi pertama pada 2 Desember 2016 lalu.
Saat itu, Presiden Jokowi bersama Jusuf Kalla sampai harus ikut bergabung salat Jumat di Monas.
Rizieq Shihab sendiri yang ketika tampil berkhotbah dalam salat Jumat itu.
Menurut Menteri Agama Lukman Saifuddin, keputusan Jokowi mengikuti salat Jumat di Monas diambil beberapa saat sebelum salat dimulai.
"Alasannya (Jokowi) merasa perlu hadir, secara langsung untuk menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada peserta aksi yang mendoakan terhadap kedamaian bangsa dan negara," ujarnya saat itu.
Setelah itu, Presiden tak pernah menghadiri acara reuni 212. Mungkin juga tak diundang.