Garuda Muda Antisipasi Setiap Kondisi
Kesiapan Filipina menggelar SEA Games 2019 dipertanyakan. Sejumlah tim, utamanya cabang olahraga sepak bola yang lebih dulu
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kesiapan Filipina menggelar SEA Games 2019 dipertanyakan. Sejumlah tim, utamanya cabang olahraga sepak bola yang lebih dulu dipertandingkan, mengeluhkan sejumlah pelayanan. Namun, timnas Indonesia U-23 memilih untuk fokus ke pertandingan.
Pasalnya nanti sore WIB, Garuda Muda—julukan Indonesia U-23—meladeni juara bertahan Thailand U-23 di Stadion Rizal Memorial, Kota Manila, Filipina, pada laga perdana babak penyisihan Grup B.
• Real Madrid vs PSG: Bernabeu Angker Bagi Tim Prancis
Ini merupakan hari kedua pertandingan di cabang sepak bola SEA Games 2019 berlangsung. Kemarin, dua pertandingan grup A: Malaysia versus Myanmar dan Filipina kontra Kamboja, dihelat. Sedangkan di grup B, Vietnam mencukur Brunei dengan skor 6-0.
Sehari sebelum laga-laga itu dihelat, komplain bermunculan. Tim sepak bola Timor Leste harus menunggu selama tiga jam di Bandara Internasional Ninoy Aquino. Ketika dijemput dan diantar panitia, rombongan tiba di hotel yang salah.
Myanmar pun demikian. Mereka juga mengeluhkan bus yang dianggap tidak cukup nyaman. Sedangkan Thailand dilaporkan tidak senang dengan pengaturan jumlah kamar. Dikutip dari www.rappler.com, mereka "terpaksa" memasukkan tiga orang pada kamar yang mestinya cuma ditempati dua orang.
Bagaimana dengan Garuda Muda? Sumber Tribun Network di dalam tim membenarkan ketidaksiapan tuan rumah. Kemarin pagi contohnya. Bus yang semestinya menjemput ke Hotel Jen Manila by Shangri-La untuk mengantar ke tempat latihan, tidak jadi datang.
Mereka kemudian memilih berjalan kaki—yang ditempur sekitar 15 menit—ke Stadion Rizal Memorial untuk melakoni latihan. Bila diibaratkan, jaraknya dari Kantor Kompas Gramedia di Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat ke Kantor Kemenpora di Senayan, Jakarta Pusat.
Sedangkan peralatan latihan seperti bola, cone, rompi, dan lain-lain diangkut menggunakan mobil polisi yang mengawal. Latihan berlangsung sekitar 45 menit.
Pelatih Indonesia U-23, Indra Sjafri enggan mengeluhkan hal tersebut. Ia menegaskan tim lebih baik mengantisipasi segala situasi. Hal itu dilakukan demi menjaga level konsentrasi.
“Kami di sini sudah siap berjuang, apapun kondisinya. Karena kami ingin mengulang sejarah menjadi juara di Manila. Terakhir Indonesia merebut emas SEA Games (tahun 1991) itu di sini. Mohon doa dari seluruh warga Indonesia," ujar Indra.
• Gubernur Sulut Olly Dondokambey Serahkan DIPA Untuk Pemkab Minsel
“Semoga anak-anak tampil disiplin dan tidak membuat banyak kesalahan," sambung pelatih yang memberi gelar Piala AFF U-19 tahun 2013.
Disiplin
Gelandang Evan Dimas Darmono mengamini. Ia menyebut saat ini para pemain membawa senang segala macam situasi. "Kami ingin rileks, berpikir positif dan fokus untuk menghadapi pertandingen melawan Thailand," tegasnya.
Skuat Garuda Muda, lanjut Evan, tidak merasa terbebani atau grogi kendati sudah bertemu Thailand pada laga pembuka. Pada pertemuan terakhir di Pra Piala Asia U-23 2020, Maret silam, Evan dan kolega dipermak dengan skor 4-0. Dua gol Thailand di antaranya dicetak Supachai Chaided yang masih bertahan di dalam skuat.
"Kami berusaha tidak ingat hal lain. Kami cuma ingin fokus pada permainan dan menjalankan sebaik mungkin strategi dan taktik yang diinginkan pelatih. Tentu sebagai pemain, kami akan membuat improvisasi untuk tim," ulas Evan.