Ahok Komut Pertamina
Said Didu Awalnya Tolak Ahok, Kini Coba Perintah Ahok, Tahu Mafia Pertamina Dekat Penguasa
Heran juga dengan sikap Said Didu, awalnya menolak keras Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menjadi pimpinan BUMN.
Ahok dianggap mampu untuk memperbaiki dan mencapai target-target yang menjadi tujuan Pertamina.
Diketahui sebelumnya, Erick Thohir menegaskan target yang harus dicapai Pertamina di bawah Komut Ahok adalah mengurangi impor minyak dan gas (migas).
Ferdy Hasiman menilai bahwa selama ini Komut Pertamina tidak menjalankan tugasnya dengan benar.
Sedangkan presiden punya visi 'Nawacita' yakni kedaulatan di bidang ekonomi dan kedaulatan di bidang energi.
"Nah selama ini Komut yang ditunjuk oleh presiden tidak menjalankan tugasnya dengan benar."
"Nah presiden itu punya cita-cita, punya visi gede yaitu nawacita."
"Nawacita adalah saripati dari Trisakti Bung Karno, kedaulatan di bidang ekonomi, kedaulatan di bidang energi," ungkap Ferdy Hasiman.
Menurutnya, selama ini negara Indonesia belum berdaulat di bidang ekonomi.
"Nah selama ini kita belum berdaulat di dalam bidang ekonomi."
"Jadi produksi minyak kita terus turun, impor terus membengkak dan membuat defisit neraca perdagangan semakin membesar," jelasnya.
Ahok diyakini mampu menjadi pendobrak untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Pertamina.
Lebih lanjut, Ferdy Hasiman menjelaskan mengenai seberapa strategis posisi Ahok sebagai Komut untuk mengambil kebijakan karena biasanya direktur utama yang menjadi tumpuan kebijakan strategis di Pertamina.
Ferdy Hasiman menuturkan jika direktur utama itu menjalankan tugas operasional hari-hari.
Sementara, Komut mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan.
"Tugas komisaris dia mengawasi direksi dalam menjalankan perusahaan, menasehati direksi, mengevaluasi kerja direksi lalu mengevaluasi program-program dan kebijakan strategis Pertamina," jelasnya.