Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Reuni 212

Reuni 212 Digelar, Kepala Staf Presiden Moeldoko: Masyarakat Sekarang Sudah Happy

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengimbau agar Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 seluruhnya berjalan baik

Editor: Rhendi Umar
TRIBUNNEWS/SENO TRI SULISTIYONO
Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepala Staf Presiden ( KSP) Moeldoko mengimbau agar Reuni Persaudaraan Alumni (PA) 212 seluruhnya berjalan baik.

Diketahui reuni tersebut digelar di Monas pada Senin (2/12/2019).

Panitia mengklaim mendapat izin dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Imbauannya saya pikir semuanya berjalan baik sajalah. Kita semua sudah menikmati suasana seperti ini," ujar Moeldoko, Sabtu (23/11/2019).

"Saya yakin kalau kita lihat masyarakat sekarang sudah happy, tenang, tidak terhambat oleh rintangan. Tidak ada hambatan psikologi, tidak ada hambatan fisik," ucap Moeldoko lagi.

Massa Mujahid 212 menggelar aksi dengan tajuk Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019). Aksi yang dilakukan oleh beberapa organisasi ini bertujuan untuk berdoa bersama demi keselamatan NKRI.
Massa Mujahid 212 menggelar aksi dengan tajuk Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019). Aksi yang dilakukan oleh beberapa organisasi ini bertujuan untuk berdoa bersama demi keselamatan NKRI. (Tribunnews/Muhammad Iqbal Firdaus)

Anak Ini Telepon Ke Nomor Darurat Untuk Pesan Pizza Saat Ibunya Jadi Korban KDRT, Begini Maksudnya

Mantan Panglima TNI ini berharap ke depan jangan terlalu banyak membuat gerakan. Pasalnua semua pihak telah sepakat ingin damai dan bekerja dengan tenang.

Sebelumnya Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama atau GNP Ulama, Yusuf Martak menyebut reuni tahun 2019 ini rencananya akan berupa doa bagi bangsa dan kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD berpendapat tidak perlu ada pengamanan khusus untuk reuni 212. Dia percaya aparat keamanan siap menjalankan tugasnya.

"Tanggapannya ya tidak perlu (pengamanan khusus) artinya sudah ada SOP, aparat kita sudah bagus kok," tambah Mahfud MD.

Tak Permasalahkan Ahok jadi Komut Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Persaudaraan Alumni (PA) 212 tidak mempersoalkan penunjukan Ahok tersebut.

Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212 Awit Masyhuri berpesan agar Ahok tidak lagi menyinggung agama ketika melaksanakan tugas dan bekerja.

“Tidak masalah, yang penting jangan singgung agama lagi,” ujar Awit saat dihubungi, Sabtu (23/11/2019).

PA 212 Belum Ada Agenda, Turun ke Jalan Menolak Ahok, Terungkap Alasannya

Anggota PA 212 ini juga tidak mempermasalahkan kasus penistaan agama yang sempat melibatkan Ahok.

Menurut Awit, persoalan hukum yang pernah melibatkan Ahok tidak ada hubungannya dengan jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

“Iya. Itu kan urusan jabatan di BUMN. Kami tidak ada urusan ke sana,” kata Awit.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut resmi menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Insya Allah sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Kecewa Prabowo Tak Tepati Janji

Pihak PA 212 mengaku kecewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

Diketahui, Prabowo masuk dalam Kabinet Indonesia Maju, ditanggapi santai Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Haikal Hassan.

Menurutnya, janji Prabowo kala bergabung dengan PA 212 tidak perlu ditepati, sebab mereka akan memulangkan Habib Rizieq Shihab ke tanah air sendiri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Haikal Hassan dalam wawancara usai mengikuti program Indonesia Lawyer Club TV One yang diunggah lewat channel Youtube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (30/10/2019).

Prabowo Subianto membantah pernyataan juru bicaranya, Dahnil Anzar yang menyebut dirinya tidak akan menerima gaji menteri.
Prabowo Subianto membantah pernyataan juru bicaranya, Dahnil Anzar yang menyebut dirinya tidak akan menerima gaji menteri. (Tribunnews/JEPRIMA)

Dalam sesi wawancara, Ustadz Haikal Hassan ungkapkan janji Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sesaat bergabung dengan PA 212 dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Salah satu janji yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gerindra itu adalah memulangkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) dari tanah suci Mekah ke Indonesia.

Namun, seiring dengan kekalahan pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) itu dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 lalu hingga bergabungnya Prabowo dalam barisan pembantu Jokowi, janji mulai buyar.

Joko Widodo saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mendapat ucapan selamat dari Presiden RI. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Bahkan, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria menyebut pemulangan Habib Rizieq Shihab bukan merupakan kewajiban Menteri Pertahanan.

"Itu kompleks, ya itu kompleks, itu emang betul janjinya beliau, dan tidak elok kalau umpamanya ada satu orang dari Gerindra yang berkata 'itu bukan tugas Menhan!'. Ya nggak eloklah kata-kata seperti itu, bisa aja 'kita akan kordinasi dengan hal yang terkait, dengan apa?'," ungkap Ustadz Haikal Hassan.

Pernyataan keras yang disampaikan politikus Partai Gerindra itu katanya tidak membuat relawan serta simpatisan PA 212 untuk memelas, apalagi mengemis.

Rekam Jejak Marwan Batubara, Mantan GM PT Indosat yang Terlibat Proyek Pembangunan SKKL

Mereka mengaku akan berusaha sendiri untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab dari tanah suci.

Dirinya menegaskan jika seluruh barisan PA 212 tidak akan menggantungkan harapan kepada Prabowo SUbianto, apalagi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Sebab menurutnya, pulang atau tidaknya Habib Rizieq Shihab kini tidak menjadi masalah.

"Kita nggak akan mengemis, nggak akan mengemis untuk memulangkan Habib Rizieq itu dengan siapa?-dengan siapa? nggak akan, nggak akan mengemis-mengemis kita. Semua akan mengikuti mekanismemnya. Sebentar lagi Insya Allah pulang dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Nggak perlu dukungan dan nggak perlu bantuan dari yang lain-lain, kita nggak berharap seperti itu," ungkap Ustad Haikal Hassan.

"Kita nggak menggantungkan harapan ini kepada pak Jokowi untuk memulangkan? tidak. Nggak menggantungkan harapan kepada pak Prabowo untuk memulangkan? tidak. Tidak, tidak, tidak. Pulang atau tidak nggak ada masalah!," tegasnya. (Tribunnews.com)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved