News
Menjadi Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok Akan Dibantu Wamen, Inilah Profil Budi Gunadi Sadikin
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Ahok akan dibantu wakilnya yang juga wakil menteri BUMN.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah diumumkan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Ahok sudah bisa langsung menjabat bisa hari ini atau Senin. Begitu Kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
"Pertamina bukan Tbk (perusahaan terbuka), jadi bisa segera diproses jadi komisaris utama, bisa hari ini atau Senin," papar Erick di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Selanjutnya Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (BTP) alias Ahok dalam melaksanakan tugasnya sebagai komisaris akan dibantu oleh wakil menteri.
Dalam menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Erick menyampaikan, Ahok akan didampingi seorang Wakil Komisaris Utama.
Wakil Ahok tak lain merupakan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
"Ahok akan didampingi Pak Wamen Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," kata Erick di Istana Negara, Jakarta, seperti yang diberitakan Kompas TV.
Profil Budi Gunadi Sadikin
Diketahui, Wamen Budi Gunadi Sadikin pernah menjadi Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum sejak 2017 hingga 2019.
Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, saat masih menjabat sebagai Direktur Utama, Inalum berhasil merebut 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Dari pokok divestasi saham itu, disepakati juga nominal pembayaran yang harus dilakukan untuk mencaplok 51 persen saham di PTFI yaitu sebesar 3,85 miliar dollar AS.
Pembayaran dilakukan oleh Inalum sebagai induk holding BUMN pertambangan Indonesia.
Uang 3,85 miliar dollar AS itu dipakai untuk membeli hak partisipasi atau Participating Interest Rio Tinto dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama.
Participating Interest Rio Tinto di PTFI sebesar 40 persen, sedangkan saham Indocopper sebesar 9,36 persen.
Dari 40 persen Participating Interest Rio Tinto akan dikonversi jadi saham yang kemudian ditambah dengan bagian saham Indocopper hingga Inalum bisa dapat 51 persen.
Dalam menghimpun dana 3,85 miliar dollar AS, Inalum dibantu oleh sejumlah bank untuk pendanaannya.