Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Seorang Kopilot Wings Air Meninggal Dunia, Diduga Kuat Karena Bunuh Diri

Seorang first officer atau kopilot maskapai Wings Air Nicolaus Anjar Aji Suryo Putro (29) dilaporkan meninggal dunia.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Serambi Azhari/ Nurul Hayati
Wings Air 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang Kopilot dari sebuah maskapai penerbangan ditemukan meninggal dunia.

Seorang first officer atau kopilot maskapai Wings Air Nicolaus Anjar Aji Suryo Putro (29) dilaporkan meninggal dunia.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribunnews.com, Rabu (20/11/2019), Nicolaus diduga meninggal karena bunuh diri.

Corporate Communications Strategic of Lion Air group Danang Mandala Prihantono membenarkan bahwa kopilot Wings Air meninggal dunia.

Namun, ia tidak menjawab penyebab dari wafatnya Nicolaus.

"Atas meninggal dunia kopilot (first officer) Nicolaus Anjar Aji Suryo Putro, segenap jajaran manajemen, kru pesawat (air crew) dan seluruh karyawan, Wings Air mengucapkan rasa duka yang mendalam dan menyampaikan turut prihatin atas kejadian tersebut," kata Danang dalam keterangannya, Rabu (20/11/2019).

Dia melanjutkan, Wings Air menerapkan aturan kerja, kedisiplinan dan pelaksanaan standar operasional prosedur berlaku kepada semua awak pesawat, termasuk awak kokpit.

Di Negara Ini Jumlah Perempuan Sedikit, Banyak Pria Kesepian Yang Membutuhkan Kalian Wanita Jomblo

5 Gejala Penyakit Jantung yang Kita Anggap Hal Biasa: Banyak Berkeringat Salah Satunya

Menurutnya, hal tersebut sudah sesuai ketentuan dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first).

"Wings Air sudah mengimplementasikan program pembinaan kepada seluruh karyawan, termasuk awak pesawat. Kebijakan itu berfungsi dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, integritas dan berkarakter baik, sebagai upaya peningkatan kinerja tinggi," jelasnya.

Wings Air, kata dia, juga sudah melakukan pembinaan secara bertahap kepada awak kokpit yang melakukan tindakan tidak disiplin (indisipliner).

"Apabila dalam fase pembinaan, karyawan atau awak kokpit tidak memenuhi kualifikasi atau hasil yang diharapkan, maka perusahaan akan memberikan penindakan atau keputusan sesuai aturan," pungkasnya.

Pilot Batik Air 'Pingsan'

Dalam kasus lain di hari yang lalu, terjadi insiden pilot pesawat Batik Air alami gangguan kesehatan sehingga melakukan pendaratan darurat.

Minggu (17/11/2019) siang, pesawat Batik Air seri A-320 dengan nomor penerbangan ID-6548 dari Bandara Soekarno Hatta terpaksa mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur NTT.

Pesawat terpaksa mendarat darurat karena sang pilot, Djarot Harnanto mengalami gangguan kesehatan.

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menyebut Djarot pusing berat hingga konsentrasinya terpecah dan lemas.

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 21 November 2019: Kejujuran yang Akan Membedakan Aries dengan Lainnya

"Sebelum menurunkan ketinggian, Pilot in Command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," ujar Danang, Minggu.

Saat mengetahui pilot mengalami gangguan kesehatan, co-pilot segera menginformasikan bahwa penerbangan ID-6548 akan mendarat dalam keadaan darurat.

Pesawat tersebut membawa 148 penumpang dan tujuh kru pesawat.

Batik Air seri A-320 kemudian mendarat mulus di Bandara El Tari pada 12.46 WITA.

Pesawat pun ditarik menggunakan mobil push back dari ujung landasan bandara menuju pelataran pesawat.

General Manajer Lion Air Grup, Kupang, Rinus Zebua memastikan saat mendarat pilot dalam keadaan sadar dan tidak pingsan.

"Dari pesawat landing hingga saat ini, pilot dalam keadaan sadar," ujar Rinus kepada Kompas.com, Minggu (17/11/2019).

Pilot kemudian di evakuasi ke Rumah Sakit Siloam. 

Sementara General Manager Bandara El Tari Kupang, Barata Singgih Riwahono mengatakan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan segera menyelidiki penyebab pingsannya pilot pesawat Batik Air.

Ia menjelaskan insiden itu langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan Angkasa Pura I Bandara El Tari dan dokter dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Penyebab tidak sadarkan diri pilot, masih belum dapat dipastikan, karena menunggu pemeriksaan lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," ujarnya.

Kirim pesawat pengganti Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan Batik Air sudah menerbangkan pesawat pengganti dati Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur ke Kupang.

Sandiaga Tutupi Pengeluaran Pasca Kalah Pilpres, Langkah Ini yang Dilakukan Eks Cawapres Prabowo

Hal tersebut dilakukan agar operasional Batik Air tidak terganggung.

"Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar operasional Batik Air yang lain tidak terganggu," jelas Danang.

Selain itu ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu penanganan pendaratan darurat pesawat Batik Air di Kupang.

"Batik Air menyampaikan terima kasih kepada kru pesawat dan seluruh pihak yang sudah membantu penanganan penerbangan ID-6548," pungkas Danang.

Sementara itu, Abdul Muis, salah seorang penumpang pesawat Batik Air tujuan Kupang - Jakarta, mengaku, jadwal penerbangan direncanakan pukul 12.50 WITA.

"Tadi saya sudah berada di ruang tunggu, tapi pesawat katanya tunda keberangkatan karena pilot pingsan,"ungkap Muis.

"Karena masih menunggu penggantian pesawat, saya kemudian kembali ke rumah. Sesuai info dari maskapai lanjut Muis, pesawat pengganti akan tiba pukul 19.00 WITA," kata Muis. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Subcribe Youtube Tribun Manado Official:

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved