Kecelakaan Laut
18 Kejadian di Laut, Kantor SAR Lakukan Latihan Pencarian dan Pertolongan Kecelakaan Pelayaran
Banyak nelayan di Bitung secara khusus, tidak melengkapi dengan alat keselamatan seperti GPS dan alat komunikasi hingga maintenance kapal.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gede Darmada Kepala kantor SAR Manado menyebut, pelaksanaan latihan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pelayaran kantor pencarian dan pertolongan Manado di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) karena sebagai sentra aktivitas nelayan.
Banyak nelayan di Bitung secara khusus, tidak melengkapi dengan alat keselamatan seperti GPS dan alat komunikasi hingga maintenance kapal.
Dengan kondisi ini sering timbul kecelakan. Untuk itulah target latihan ini menolong dan evakuasi nelayan yang menangkap ikan alami kecelakaan di perairan Bitung berdasarkan tata kejadian.
"Tahun 2019 ini ada 17 sampai 18 kejadian di laut. Dengan korban jiwa tidak banyak, hilang delapan orang, terdampar sampai Palao Filipina," jelas Gede, di ruang sidang lantai 4 kantor walikota Bitung, Rabu (20/11/2019).
Tujuan lainnya dalam latihan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pelayaran untuk menguji rencana kontijensi.
Dia jelaskan, rencana kontijensi diujikan bagaimana standart operasi (sop), melakukan teknik evakuasi terhadap nelayan yang mengalami kecelakaan.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil walikota Bitung Ir Maurits Mantiri dan berlangsung mulai Rabu - Kamis (20-21/11/2019).
Melibatkan 72 orang melibatkan 12 instansi dari TNI, Polri, KPLP, KSOP, Navigasi, BMKG, pemilik kapal dan mereka yang memiliki alat penolang di kapal.
"Harapan kami semua tidak bergantung pada SAR, dengan keterbatasan sumber daya ketika kejadian bisa melibatkan para pihak lainnya lewat koordinasi yang baik. Untuk itulah digelar pelatihan seperti ini," kata dia.
Lanjut dia, kepada pelaku pelayaran agar memperhatikan alat keselamatan seperti GPS dan alat komunikasi hingga maintenance kapal.
Kantor SAR Manado tak jemu-jemunya melakukan himbauan dan upaya lainnya.
Seperti sosialisasi kepada nelayan, agar melengkapi boat atau alat penangkap ikan dilengkapi dengan alat komunikasi dan GPS.
"Agar ketika ada kejadian, secepatnya bisa di bantu dan diketahui posisi kejadiannya," kata dia.
Pihaknya juga telah memasang benner berisi pesan atau informasi di kantor pelayar dan kantor pelabuhan perikanan samudera Bitung.
Sehingga nelayan yang setiap hari melakukan pengurusan di kantor situ bisa melihat dan membaca seputar upaya yang dilakukan meningkatkan keselamatan berlayar.
Wakil Walikota Bitung Ir Maurits Mantiri MM yang membuka pelaksanaan latihan menilai, latihan ini untuk menguji kesiapsiagaan serta mengukur respons time pergerakan personil di wilayah kerja kantor pencarian dan pertolongan pada kecelakaan pelayaran.
Dalam melaksanakan mandat tersebut perlu dilakukan pemantapan prosedur dan pergerakan dalam operasi SAR, melalui latihan lintas wilayah maupun lintas instansi.
Mandat ini oleh pemerintah pusat telah diberikan kepada kepala Basarnas melalui undang-undang nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan dan Basarnas bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik Indonesia.