Tapal Batas Indonesia Malaysia
9 Titik Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Rawan Picu Perang, Luasnya 2.000 Km Lebih
Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara sahabat. Namun, kadang dua negara tetangga ini berselisih lantaran negeri besutan PM Mahathir
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dan Malaysia merupakan dua negara sahabat. Namun, kadang dua negara tetangga ini berselisih lantaran negeri besutan PM Mahathir Mohammad ini sering menggeser batas dan mencaplok lahan perbatasan secara sepihak.
Kondisi ini yang membuat kedua negara ini sering bersitegang. Bahkan, di jaman Presiden Soekarno, negara tetangga itu sudah diperintahkan untuk diserang.
Kondisi terkini kedua negara, Badan Informasi Geospasial (BIG) mengemukakan ada beberapa permasalahan terkait titik perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.
Salah satunya, sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah
BIG Ade Komara Mulyana, ada sembilan titik daerah Outstanding Boundary Problem (OBP).
"Di perbatasan di Kalimantan batas darat ada lebih 2.000 km. Dari 2.000 km ada sembilan titik yang tidak disepakati, muncul outstanding ada sembilan titik," ujar Ade dalam diskusi 'Apakabar Perbatasan Indonesia dan Malaysia' di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2019).
• Said Didu: Ahok Tak Akan Lulus Tes Direksi BUMN, Ini Alasannya
• Viral di Media Sosial, Belasan Wanita Alami Pelecehan dengan Dilempari Cairan Sperma
• Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2019 Sirkuit Ricardo Tormo Live Trans7, Race Terakhir di Musim 2019
Ade mengatakan sembilan OBP itu dibagi menjadi dua bagian wilayah barat dan timur.
Ia menyebut lima dari sembilan OBP sudah ada titik terang dan dua di antaranya sudah disepakati sebagai batas wilayah Indonesia dan Malaysia.
Menurut Ade, penandatangan MoU kesepakatan batas wilayah itu akan dilakukan pekan depan. "Dua OBP sudah disepakati betul dan akan ditandatangani MoU minggu depan di Kuala Lumpur," ucapnya.
Ade menjelaskan dua daerah OBP itu yakni segmen Sungai Simantipal dengan luas wilayah sengketa kurang lebih 4.500 hektare dan segmen C500-600 seluas 400 hektare.
Selain itu, ia menjelaskan ada tiga daerah OBP lainnya yang sudah ada titik terang.
Tiga daerah OBP itu berada di sebelah timur yakni di sebelah utaranya Kalimatan Utara.
"Segmen ketiga yang titik terang yaitu di Pulau Sebatik. Di situ situ ada rumah terbelah dua oleh garis perbatasan dan belum disepakati karena masih menjadi sengketa. Nah Pulau Sebatik ini sudah disepakati secara teknis, pilar yang dibangun Inggris-Belanda kita hancurkan, kita ganti baru dengan hasil kesepakatan tahun ini," kata Ade.
Ade melanjutkan untuk dua titik lainnya berada di Sungai Sinapat Sesar.
• Seorang Wisatawan Diserang Harimau saat Sedang Berkemah di Gunung Dempo
• Sukmawati Soekarnoputri Dituding Nista Agama, Dilaporkan ke Bareskrim Polri, Bukti Sebuah Video
• Gol Egy Maulana Vikri Jadi Pembeda, Garuda Muda Menang 2-1, Timnas Indonesia U23 Hancurkan Iran
Ia mengatakan, untuk penyelesaian dua titik OBP di Sungai Sinapat Besar itu akan dilakukan pengukuran ulang.
"Ini akan diselesaikan dengan cara kami lakukan pengukuran ulang dengan koordinat dari Sinapat kemudian berdasarkan koordinat itulah disepakati oleh dua belah pihak koordinatnya ini, baru ditentukan ini masuk Malaysia atau Indonesia. Ini akan kami lakukan tahun depan tapi metodologi sudah kita sepakati," kata Ade.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
