Berita Bitung
Tak Ada Bunyi Alarm, Ini Penjelasan BPBD Terkait Alat Early Warning System Tsunami
Keberadaan alat early warning system (EWS) Tsunami yang terpasang di Kantor Wali Kota Bitung, masih belum begitu dipahami masyarakat.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keberadaan alat early warning system (EWS) Tsunami yang terpasang di Kantor Wali Kota Bitung, masih belum begitu dipahami masyarakat di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Keberadaan alat yang berdiri tinggi ke langit di samping kantor Dinas Pendidikan di kompleks perkantoran pemerintah Kota Bitung, terus dipolemikkan masyarakat ketika terjadi peristiwa gempa bumi.
Tribunmanado.co.id melakukan pemantauan terhadap alat yang dicat warna merah, silver dan putih di bagian atas dengan tulisan BMKG.
Alat ini tepat berdiri didekat sebuah ruang baca terbuka milik Dinas pendidikan dan kantin pemkot Bitung milik Frans Natang.
"Nyanda ba bunyi tadi malam," kata ibu Yul pengelola kantin, Jumat (15/11/2019).
Menurutnya sudah dua kali peristiwa gempa di tahun 2019, alat ini hanya 'diam saja'.

Keberadaan dan kerja dari alat ini dikonfrontir ke Robert Ruddy Wongkar selaku kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Bitung.
Dia jelaskan dari hasil sosialisasi dan penyampaian BMKG, disebutnya bahwa ini bukan alat otomatis seperti pemahaman masyarakat pada umumnya.
Ketika terjadi gempa langsung berbunyi, tidak seperti itu.
"Jadi alat ini manual, dalam arti ketika ada informasi gempa dengan potensi Tsunami akan ada perintah dari pimpinan di Pusdalops BPBD Provinsi kepada operator untuk menekan tombol alarm jika memang sudah memenuhi unsur atau tanda-tanda akan terjadi Tsunami," jelas Wongkar di ruang kerjanya, Jumat (15/11/2019).
Dia mencontohkan peristiwa Gempa yang terjadi bulan Juni 2019 yang lalu, di dua daerah di Sulut statusnya berbeda-beda.
Kota Bitung statusnya siaga sementara di Kota Manado tidak, sehingga alat ini tidak di bunyikan.
Dia jelaskan, untuk status waspada ketinggian gelombang tsunami 1/2 meter, siaga 0.5 sampai 3 mater dan awas 3 meter keatas.
"Memang peringatan dini perlu, ketika ada status Tsunami bunyikan sirena.
Namun pihaknya akan mengevaluasi agar satu tombol untuk alat EWS tidak hanya satu saja melainkan ada beberapa tombol karena ketika gempa status di masing-masing daerah di Sulut beda-beda," jelasnya.
Alat EWS ini selain di Kota Bitung berada di Pusdalops BPBD provinsi Sulut.