Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara Khusus Putri Wapres KH Maruf Amin: Mundur dari PNS Demi Tangsel

Siti Nur Azizah, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama (Kemenag), memutuskan mundur dari jaket

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
kompas.com/jaisy rahman thohir
Siti Nur Azizah maju Pilkada 2020 

Tapi saya melihat itu sebagai keberkahan. Bahwa saya dari dulu putri KH Ma'aruf Amin. Tidak tiba-tiba beliau mau jadi Wapres saya ngaku-ngaku anaknya.

Kapan Anda bilang kepada Ayah Anda untuk maju sebagai Calon Wali Kota Tangsel? Dan bagaimana tanggapannya?

Sebelum Pilpres 2019 kemarin. Memang agak surprise, karena saya kan orang birokrat bukan politisi praktis, apa iya (maju)? Beliau senyum-senyum, ini nggak salah ini? Biasa kan orangtua melihat sesuatu yang baru dari anaknya.

Beliau menyampaikan, Wapres itu milik bangsa dan negara, tentu beliau ingin ditempatkan sebagai Wapres milik negara bukan hanya milik keluarga. Saya menghargai, karena saya menyampaikan ini sebelum pemilu.

Lalu saya tes pasar juga, pasang spanduk, kelihatannya sambutannya cukup baik. Artinya masyarakat punya semangat yang sama untuk melakukan perubahan. Setelah itu, beliau merestui dan mendukung sebagai orangtua tentunya.

Bagaimana Kriteria untuk Calon Wakil Wali Kota Anda nanti?

Saya ini senang berkolaborasi dan bekerja tim. Buat siapapun itu yang menjadi harapan masyarakat atau partai bisa membawa kota Tangsel lebih maju saya siap berkolaborasi.

Apa tanggapan Anda mengenai mahar politik?

Mahar itu kan pinangan, pengikat, mahar dalam konteks komitmen saya kira boleh-boleh saja. Kan tidak harus dalam konotasi yang negatif ya.

Saya melihatnya sepanjang itu dalam koridor konstitusi dan tidak melanggar undang-undang saya kira itu boleh-boleh saja. Setelah Anda melepas jaket PNS, apa kegiatan Anda sehari-hari? Khususnya untuk menyiapkan pencalonan Anda

Sekarang saya jadi 'pengacara'. Kadang-kadang diundang untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman saya. Dan saya kan punya empat anak yang disabilitas, waktu saya jadi lebih banyak berkomunikasi.

Lebih banyak waktu untuk ke keluarga dan masyarakat.

Bisa jelaskan background Anda?

Pendidikan S1 saya di Universitas Islam Malang, S2 Universitas Jayabaya, S3 di Universitas Krisna Dwipayana, semuanya ambil ilmu hukum. Saya anak ke empat dari delapan bersaudara. Putra putri saya ada sembilan. (suf)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved