Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Karni Ilyas 'Semprot' Pengamat Politik M Qodari di ILC, Banding-bandingkan Ahok dan Anies Baswedan

M Qodari mulanya menyoroti tentang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta yang dinilai janggal oleh banyak pihak.

Youtube Indonesia Lawyers Club
Pengamat politik M. Qodari saat menjadi narasumber di ILC. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengamat Politik M Qodari ditegur oleh Karni Ilyas dalam acara Indonesia Lawyers Club.

Presenter Karni Ilyas sempat menegur Pengamat Politik M Qodari dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/11/2019).

Dalam acara tersebut, M Qodari sempat salah saat membandingkan era pemerintahan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

M Qodari mulanya menyoroti tentang anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta yang dinilai janggal oleh banyak pihak.

Lantas, Qodari mengungkapkan tentang pentingnya penyisiran anggaran oleh gubernur untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.

"Saya kira mungkin justru di sini kesalahannya," kata Qodari.

"Pak Djarot mungkin sebelum beliau juga melakukan pendekatan bahwa dari bawah mulai dari musyawarah RW, kemudian kecamatan, kota dan seterusnya semua prosesnya dibuka," imbuhnya.

Pura-pura Pingsan, Anang Hermasyah Bikin Ashanty dan Aurel Tertipu saat Berolahraga, Menang 6-1

Qodari menyatakan, pada era pemerintahan Ahok, pemerintahan diselenggarakan secara terbuka.

Sehingga masyarakat DKI Jakarta mengetahui apa yang dikerjakan oleh para elite politik daerahnya.

"Termasuk rapat-rapatnya juga dibuka, divideokan, di-upload, sehingga orang belum ribut masyawakat belum ribut dia sudah tahu dulu bahwa gubernurnya ribut," ucap Qodari.

Menanggapi hal itu, Karni Ilyas lantas menyampaikan komentarnya.

Ia menyinggung soal anggaran pembelian penghapus papan tulis era pemerintahan Ahok yang mencapai Rp 53 miliar.

"Dulu itu belum ada yang mau ribut, walaupun ada penghapus yang sekian miliar, sekarang ini ada unsur ribut," terang Karni Ilyas.

Namun, pendapat berbeda disampaikan Qodari.

Menurutnya, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Ahok juga sering mendapat tuduhan.

Terdengar Jeritan Wanita, Ibu Hamil Ditusuk Suami Sendiri,Belum Waktu Melahirkan Sudah Dibawa ke RS

"Sebetulnya sama-sama ribut, Ahok juga dirundung tuduhan juga, sama-sama," kata Qodari.

"Lain lagi itu bukan anggaran," sahut Karni Ilyas.

Lebih lanjut, Qodari menjelaskan tentang sistem e-budgeting yang dilaksanakan era pemerintahan Ahok.

"Tapi yang jelas begini, Ahok dulu seingat saya dia buka kemudian dia pakai e-budgeting langsung dia bawa ke Depdagri (Departemen Dalam Negeri), justru tidak dibawa ke dewan, akhirnya Ahok ribut dengan dewan," ucap Qodari.

"Betul ya pak ya?," tanya Qodari pada Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.

Menurut Djarot, Ahok kala itu juga membawa rancangan APBD ke DPRD DKI Jakarta.

"Enggak, dibawa ke dewan," ucap Djarot.

"Oh dibawa ke dewan juga," kata Qodari.

"Iya dong," sahut Djarot.

Karni Ilyas lantas memberikan tegurannya pada Qodari karena salah memberikan penjelasan.

"Jangan salah-salah, ini (ada) DPR," ucap Karni Ilyas.

"Oh iya ini dikoreksi pak makanya dikonfirmasi," ucap Qodari.

Simak Video berikut ini menit 8.06:

Kebakaran di Perumahan BTN Nusantara, Tersisa Kerangka Bangunan

M Qodari Tanyakan Biodata Politisi PSI, William Aditya

Sebelumnya, M Qodari juga menanyakan latar belakang William Aditya Sarana, Politisi Partai Solidaritas Indoensia (PSI) yang pertama kali membongkar kejanggalan anggaran tersebut.

M Qodari menanyakan mulai dari usia hingga pendidikan William.

Melihat keberanian William membongkar kejanggalan APBD DKI, M Qodari pun dibuat penasaran.

Sebab, William belum lama dilantik sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta dan langsung menyoroti APBD janggal.

"Saya penasaran sama William ini, dinda William ini, ini rising star ini ya, fenomenal, baru dilantik sudah langsung hits," ucap Qodari.

Qodari pun langsung menanyakan usia William.

"Pertama saya mau nanya, usianya berapa?," tanya Qodari.

"23 (tahun) pak," jawab William.

"Tolong diulang yang kenceng," kata Qodari.

"23 (tahun) pak," ucap William mengulangi.

Lantas, Qodari meminta para penonton memberikan tepuk tangan.

Menurutnya, di usia yang masih relatif muda, William sudah memiliki keberanian untuk berbicara di depan para elite politik.

"Tepuk tangan dulu buat William, saya salut untuk dinda usia 23 tahun tapi bisa berbicara dengan begitu lancar dan lantang," jelas Qodari.

Lantas, Qodari menggoda mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang kala itu hadir dalam acara itu. 

"Di sebelahnya tidak kalah pamor dengan Djarot Saiful Hidayat yang usianya 24 (tahun)? Oh 25 (tahun)," goda Qodari pada Djarot.

Habib Rizieq Dekat Dengan Penyidik Kepolisian Arab Saudi, Dapat Surat Yang Dikeluarkan Intelijen

Inggard Joshua, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta yang kala itu juga hadir di ILC pun tak luput dari godaan Qodari.

"Untuk perbandingan sedikit karena saya kira ini (William) anak di sana (Inggard) bapak, Pak Inggard usia berapa? 63 (tahun) luar biasa, tepuk tangan buat DPRD DKI Jakarta ya," sambung Qodari.

"Dari 23 (tahun) sampai ke 63 (tahun)."

Qodari lantas menyebut William dan Inggard merupakan para milenial, namun dari generasi yang berbeda.

"Beliau berdua ini sama-sama milenial, bedanya ini junior milenial, itu senior milenial," kata Qodari.

"Jadi luar biasa untuk (William) usia 23 tahun."

Tak berhenti sampai di situ, Qodari lantas kembali menanyakan latar belakang William.

Qodari mengaku dibuat penasaran terhadap William yang memiliki keberanian tinggi membongkar APBD janggal DKI Jakarta.

"Tanya lagi, saya pengin memahami Anda ini siapa dan kenapa berani-beraninya kayak gitu? Pendidikan apa di mana?," lanjut Qodari bertanya.

"S1 (sarjana -red) pak (jurusan) Hukum di UI (Universitas Indonesia)," jawab William.

Klik Tautan Sebelumnya

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved