Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Istri DS Bentak Polwan saat Ditangkap Densus 88

Tim Densus 88 Antiteror Polri dibantu petugas polda melakukan serangkaian penangkapan di sejumlah daerah

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
(Istimewa Via Tribun Medan)
Rabbial Muslim Nasution, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019). 

Lanjut Anim, SVT sempat bercerita bahwa dia tidak akan menyewa dalam waktu lama. Selama di Binjai, SVT sedang menunggu kepulangan suaminya dari Malaysia, dan akan berpindah ke Kisaran. "Dulu katanya suaminya di Malaysia, terus dia bilamg gak lama, kalau suami pulang dia mau pulang ke kampungnya di Kisaran," katanya.

Warga lainnya, Sumi mengaku beberapa kali kerap mengobrol dengan SVT setiap berbelanja di kedai. Kata Sumi, SVT sudah tiga kali bersuami dan memiliki tiga anak dari suami pertamanya yang sudah bercerai. "Suami yang ketiga yang ini masih lajang dan sedang di Malaysia. Katannya suaminya yang ketiga juga ditangkap, tapi enggak tahu kasus apa. Mungkin itu lah dia mau nunggu pulang dia tinggal di sini," pungkasnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, petugas mengamankan 10 orang sebelum dan sesudah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan atau dalam lima hari.  "Total mulai dari 9 sampai 13 (November) 10 orang yang diamankan," ujar Dedi.

Kesepuluh terduga teroris yang ditangkap tersebut yakni, satu di Bekasi, tiga di Banten, satu di Jawa Tengah, dan lima di Riau. Adapun lima terduga teroris yang diamankan di Riau, yakni S, WN, MF, S, dan Y.

Dedi menegaskan, jumlah terduga teroris yang diamankan sementara ini tidak termasuk penangkapan D, istri RMN, terduga pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan. "Karena istri yang di Medan masih dilakukan pemeriksaan," katanya.

Dedi menegaskan, petugas masih terus melakukan pengembangan dan monitoring. Pihaknya mengaku akan melakukan upaya preventive strike dalam rangka mencegah kembali terjadinya aksi terorisme. "Kami mohon juga bantuan doa masyarakat. Kita mengimbau masyarakat untuk tenang," ujarnya.

Bantah Petinggi BUMN Ditangkap

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi membenarkan penangkapan oleh Tim Densus 88 terhadap empat orang di wilayahnya. Keempatnya berisinial DA (28), QK (54), AP (45), dan MA (45). Penangkapan keempat orang itu karena dugaan terkait jaringan terorisme.

Namun, Edy membantah informasi yang beredar jika seorang di antara yang ditangkap adalah pejabat salah satu perusahaan BUMN di Kota Cilegon, Banten."Tidak Benar. Kami hanya menyebutkan inisial dan jumlah terduga, karena yang menangani adalah pihak Densus dan Mabes Polri," kata Edy.

Edy menegaskan, penangkapan terhadap orang tersebut tidak terkait dengan status pekerjaan maupun perusahaan tempatnya bekerja, tapi individual dan jaringannya.

Edy mengatakan, penangkapan tersebut dilakukan pada Rabu kemarin atau tidak lama setelah kejadian teror di Mapolrestabes Medan.

Penangkapan tersebut berdasarkan hasil pengembangan dan penangkapan pelaku sebelumnya di wilayah lain. Keempatnya diduga kuat merupakan anggota jaringan teroris.  "Diduga kuat, setelah pengembangan oleh tim Densus 88/Antiteror mereka terlibat tindak pidana terorisme setelah melalui proses penyelidikan yang cukup panjang,"imbuh Kabid Humas kembali," kata dia.

Saat ini, empat orang itu dibawa ke pihak Mabes Polri untuk dilakukan upaya penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut. (tribun network/igm/kompas.com/coz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved