FAKTA Kakak Bunuh Adik di Mitra, Bacok Adik Saat Tidur, Istri Pelaku Bingung Besarkan 2 Anak
Kasus pembunuhan yang melibatkan anggota keluarga menghebohkan warga Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara
Penulis: Finneke Wolajan | Editor: Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan yang melibatkan anggota keluarga menghebohkan warga Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Seorang kakak berinisial JT tega membunuh adik kandung sendiri Maxi Tumundo, Rabu (13/11/2019) pagi.
Kejadian ini terjadi di rumah mereka di Desa Beringin, Kecamatan Belang.
• Marlin Dibacok Pasangan Seatap, Kritis dan Kaki Nyaris Putus, Sang Anak Rekam Kondisi Mamanya
• Mama Ampuni Papa, Tangis Pilu Anak Korban Suami Bunuh Istri, Pasutri Ini Tinggalkan 3 Orang Anak
• 7 FAKTA Suami Bunuh Istri di Noongan, Pelaku Gantung Diri hingga Terungkap Apa Motifnya
Kepala Kepolisian Sektor Belang Iptu Martodewata membenarkan kejadian ini.
Krolonogi Kejadian, Istri Tersangka Jadi Saksi Mata
Istri pelaku Nirma Abas (36), adalah saksi mata dalam peristiwa memilukan itu.
Raut sedih terlihat di wajah Nirma, saat ditemui tribunmanado.co.id di rumah duka Desa Beringin, Kecamatan Belang.
Nirma dan suaminya JT sebenarnya hanya berkunjung saja di Desa Beringin, sebab keduanya tinggal di Kota Manado.

Saat keduanya tiba di Desa Beringin, mereka mampir membelikan beras untuk korban.
Korban diketahui tinggal bersama adik perempuan mereka bernama Melan Tumundo.
Kondisi saat itu baik-baik saja, karena menurut Nirma memang tidak ada masalah sama sekali di antara mereka.
Hari sudah malam, kondisi rumahnya pun biasa-biasa saja.
Korban dan pelaku tak terlihat saling berdebat atau berselisih paham.
Malam itu mereka berbincang-bincang.
Sang pelaku pun JT pun keluar dari rumah waktu itu.
Sementara korban Maxi, merebahkan badannya di ruang belakang rumah.
Menjelang dini hari, lanjut Nirma, tiba-tiba ia mendengar suaminya JT bicara tak karuan di depan rumah.
Saat itu Nirma melihat suaminya sudah dipengaruhi miras.
Tak lama setelah itu, suaminya JT masuk ke depan rumah.
Di situlah JT menghabisi nyawa adiknya.
"Tiba-tiba parang langsung dilayangkan ke korban yang saat itu yang sementara tidur di kursi belakang," kenang Nirma.
Nirma langsung berteriak.
Saat itu adik iparnya sudah berlumuran darah.
Adik ipar perempuannya pun keluar dari kamar dan menyaksikan apa yang terjadi saat itu.
"Darah sudah membasahi tubuh korban," jelas Nirma.
Suaminya JT sempat keluar rumah usai membacok adiknya.
Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian.
Pelaku pun menyerahkan diri.
Bahkan dia memalak mobil kepolisian dan menyuruh aparat untuk mengamankan dirinya.
"Mungkin dia sudah sadar dengan perbuatannya," kata Nirma.
Nirma begitu sedih dengan kejadian ini.
Suaminya di penjara, sedangkan mereka memiliki dua orang anak./
Ia juga tak menduga kejadian ini akan terjadi, padahal hanya berkunjung saja di rumah tersebut.
"Nasi sudah jadi bubur, hanya kasihan sama dua anak kami yang masih kecil," katanya.
Sebenarnya, kata Nirma, suaminya pada (13/11/2019) ada pekerjaan yang harus dilakukan, sebagai penjaga rakit di perairan Manado.
"Memang ini adalah pelajaran yang hebat dialami," kata Nirma.
Keluarga Sangat Menyayangkan
Desli Tumundo salah seorang adik dari korban dan pelaku menyayangkan kejadian ini.
Keluarga bersedih dan sangat tidak menyangka.
"Saya sendiri baru mendapat kabar malam tadi, usai peristiwa itu terjadi," katanya.

Menurutnya selama ini mereka tak ada masalah sama sekali,
"Sebagai adik saya hanya bisa menerima apa yang sudah terjadi," katanya.
Diketahui, adiknya ini tidak tinggal serumah dengan korban yang adalah kakaknya.
"Mungkin kalau saya di sini, bisa menghentikan pertikaian mereka. Tapi saya juga tinggalnya di Buyat Boltim. Jadi saya tidak bisa apa-apa," tambah Desli Tumundo.
Tersangka Diamankan, Motifnya Cemburu
Kepala Kepolisian Sektor Belang Iptu Martodewata mengatakan polisi langsung mengamankan tersangka.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, korban tewas akibat luka di bagian kepala dan tangan korban.
"Luka di bagian kepala karena hantaman batu. Tangan korban luka akibat hantaman barang tajam. Akan tetapi pihak kami tetap menuggu hasil pasti visum yang akan keluar nanti," jelas Martodewata
Motif pelaku yakni diduga cemburu kepada korban, lantaran kedekatan korban dengan istri pelaku.
"Memang motif pasti belum bisa kami ketahui, namun berdasarkan informasi, ada sifat kecemburuan dari pelaku atas kedekatan korban dengan istri pelaku," ujarnya. (tribunmanado.co.id/giolano setiay)