Berita Terkini
Pilpres 2024, Surya Paloh Siap Melawan Prabowo-Puan Maharani
Prabowo dan Puan Maharani Disebut-sebut akan melawan Surya Paloh saat Pilpres 2024 Mendatang.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemilihan Presiden ( Pilpres) Tahun 2024 masih sangat jauh.
Namun berbagai persiapan telah disiapkan para partai politik sejak saat ini.
kedekatan Partai Gerindra dengan PDIP diprediksi demi kepentingan Pilpres 2024.
Tepatnya untuk memasangkan Ketua Umum Gerindra yang juga Menhan dan Puan Maharani yang kini Ketua DPR RI.
Dan itu tampaknya dibaca oleh Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, yang kini tengah berusaha menciptakan poros melawan potensi kekuatan Prabowo-Puan Maharani.
Demikian disampaikan sejumlah pengamat yang dirangkum Warta Kota, dari berbagai sumber di Grup Tribunnews.
• Presiden Jokowi Bingung saat Lihat Kedekatan Luhut & Prabowo, Andil Menhan: Kok Bisa Pak Luhut?
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Pangi Syawri Chaniago, misalnya,
mengatakan meski kemesraan antara mengatakan kedekatan Gerindra dan PDIP juga tidak menutup kemungkinan bakal mencalonkan Prabowo dengan kader PDIP, Puan Maharani.
”Bukan tidak mungkin nanti PDIP dan Gerindra bakal berkoalisi pada Pilpres 2024, pasangan Prabowo-Puan (Maharani) melawan poros Nasdem yang mengusung Anies Baswedan,” tuturnya.
“Yang jelas Pilpres 2024 tidak ada incumbent, maka partai politik di tahun 2022 sudah mulai merancang desain arsitektur poros koalisi yang ideal dan menyiapkan calon yang bakal dimainkan,” tutupnya.

Hanya saja, menurutnya, yang tadinya pendukung Prabowo tidak otomatis akan mendukung Prabowo kembali.
Dalam kondisi seperti ini bakal ada partai yang menyatakan oposisi bakal merangkul dan memanfaatkan pemilih anti tesis dari pemerintahan saat ini.
"Nanti partai oposisi yang pintar memainkan dan membaca sintimen, mengerti salera, mengelola emosi publik, akan mendapatkan insentif elektoral, mendapat keberkahan apalagi nanti citra pemerintahan Jokowi redup," urainya.
• PDIP Rancang Pertemuan Megawati-Zulkifli Hasan, Prabowo-Puan di Pilpres 2024 Makin Mulus
Surya Paloh Capres 2024
Sebelumnya Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan, 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) telah memberikan usulannya dalam Kongres II Partai NasDem.
Usulan itu adalah meminta Surya Paloh memimpin NasDem lagi.
Selain itu, Johnny menyebut ada tujuh DPW yang mengusulkan agar Surya Paloh menjadi calon presiden dari NasDem di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Johnny di sela Kongres II Partai NasDem, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Johnny, dari penilaian DPW, kepemimpinan Surya Paloh periode 2013-2019 dinilai sangat berhasil karena telah dua kali memenangkan Pilpres.
Selain memenangkan Pilpres, DPW juga mengapresiasi kenaikan jumlah kursi di DPR dari Fraksi NasDem, dari semula.
• Giliran Zulkifli Hasan Segera Ditemui Surya Paloh, NasDem PAN Bahas Pilkada 2020 dan Pilpres 2024
Selain itu, dalam tiga kali gelaran pilkada serentak, kepemimpinan Surya Paloh dinilai sangat sukses membawa kepala daerah menang di wilayahnya.
"Sehingga DPW-DPW mengusulkan kembali Pak Surya Paloh sebagai calon ketua umum tahun 2019-2024."
"Ada tujuh di antara DPW-DPW juga mengusulkan sebagai calon presiden tahun 2024," ujar Jhonny.
Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini menyebut agenda pembahasan calon presiden tidak ditetapkan dalam empat rapat pleno.
"Maka rapat pleno ini hanya menampung saja, selanjutnya pembicaraan akan berkembang di rapat komisi dan rapat pleno selanjutnya besok," jelas Jhonny.
Saat dikonfirmasi mengenai jumlah pasti DPW yang mengusulkan Paloh untuk menjadi calon presiden, Johnny menyebut tidak mengetahui secara pasti, dan hanya mengingat beberapa saja.
"Saya tidak hafal, yang saya ingat itu NTT yang pertama menyampaikan. Jambi, NTB, kalau tidak salah Banten lalu Gorontalo ada beberapa lagi," paparnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan, 34 DPW seluruh Indonesia bersepakat secara aklamasi meminta Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem.
Rekomendasi 34 DPW itu tertuang dalam Kongres II Partai NasDem yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2019).
"Saya pribadi sudah mendapatkan informasi bahwa 34 provinsi sih, sampai hari ini kayaknya sudah 100 persen aklamasi untuk kembali memilih Bapak Surya Paloh," beber Irma di lokasi kongres.
• Surya Paloh Dukung Anies Baswedan untuk untuk Pilpres 2024 Mendatang, Pengamat Sebut Drama Politik!
Irma menilai sosok Surya Paloh masih dibutuhkan untuk menakhodai Partai NasDem.
Terlebih, untuk menghadapi Pilkada serentak 2020 dan Pemilu 2024.
"Jadi memang kami di Partai NasDem ini masih membutuhkan beliau untuk memimpin partai ini ke depan," ucap Irma.
Sementara, Wakil Ketua OC Bidang PR Lathifa Al Anshori mengatakan, Steering Committee Kongres II Partai NasDem telah menerima usulan tersebut dan menyerahkan kepada Majelis Tinggi Partai NasDem.
Rapat pengambilan keputusan Majelis Tinggi tersebut diagendakan untuk dilaksanakan di hari ketiga Kongres II Partai NasDem pada Minggu (10/11/2019) besok.
Sebelumnya, peserta Kongres II Partai NasDem secara spontan berteriak 'oposisi' saat Ketua Umum mereka, Surya Paloh, menyinggung soal soliditas partai terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulanya, dalam sambutan pembukaan Kongres II NasDem, Surya Paloh berbicara kesetiaan partai tehadap Presiden Jokowi.
Surya Paloh menyebut, jika Presiden Jokowi mendapat ujian berat saat memimpin pemerintahan, jangan-jangan hanya Partai NasDem yang masih setia bertahan.
"Kalau kita mau peroleh kursi tinggi lagi, maka diperlukan konsistensi ucapan dan perbuatan."
"Diperlukan komitmen kesetiaan yang mengikat, bukan hanya janji sembarang janji."
"Bukan hanya ucapan lips service menyatakan aku lah yang paling setia mendampingi Bapak Presiden," kata Surya Paloh.
"Karena apa? Karena ketika nanti ada ujian berat dihadapi oleh Sang Presiden, jangan-jangan hanya tinggal NasDem yang bersama Presiden," tuturnya, yang langsung disambut tepuk tangan dan teriakan.
Dalam kesempatan itu, sejumlah kader terlihat berdiri dan berteriak 'hidup' dan 'merdeka'.
Tak hanya itu, beberapa orang juga berteriak meminta NasDem menjadi oposisi dari pemerintahan Jokowi.
"Oposisi. Oposisi. Oposisi," ucap beberapa peserta kongres II NasDem.
Peserta lain membalas teriakan itu dengan tepuk tangan.
• Megawati Sarankan Prabowo Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024: Dekat-dekat dengan Saya Ya
Ditemui seusai membuka acara Kongres II NasDem, Surya Paloh menilai teriakan oposisi itu hanya aspirasi dari segelintir peserta.
Menurut Surya Paloh, meninggalkan koalisi pemerintahan Jokowi merupakan tindakan bodoh.
"Mereka barangkali itu kemurnian yang ada di otak pikiran mereka."
"Walaupun nanti kita bilang, ngapain oposisi? Bodoh sekali," ucap Surya Paloh, di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).
Lebih lanjut, Surya Paloh mengaku bersyukur bisa masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

Menurutnya, posisi NasDem saat ini bisa mempertebal komitmen partai mendukung pemerintah lebih sukses.
"Bisa meninggalkan legacy yang hebat untuk pemerintahan ini sendiri."
"Karena niat baik itulah, kesadaran itulah, NasDem harus siap, kalau perlu meng-sacrifice dirinya sebagai parpol, membawa nilai kebajikan walau diterpa segala sinisme kecurigaan," paparnya.
Surya Paloh lantas menginstruksikan semua kadernya untuk tetap merangkul semua pihak.
Termasuk, partai politik lain yang dinilai berbeda prinsip.
"Seluruh kader NasDem, saya instruksikan tunjukkan kepeloporan saudara-saudara."
"Bersikap rendah hati, mau mendengar, mau menerima kritik, hormati kritik, rangkul teman. Indonesia membutuhkan ini," perintah Surya Paloh.
"Jangan karena partai tidak searah dengan jalannya kita, kita pikir dia musuh bebuyutan."
"Seakan-akan tidak ada tempat sama sekali dalam bergandengan tangan," tambahnya.
Surya Paloh pun mengatakan, prinsip itu harus dipegang sebagai komitmen Partai NasDem selakup partai Pancasilais.
"Kalau NasDem mau dikenang sebagai partai Pancasilais, bersikaplah rendah hati."
"Rangkul teman, salam teman, tawarkan pikiran-pikiran bersama teman. Jangan musuhi teman," tegas Surya Paloh.
Partai NasDem, lanjutnya, tidak mau dibatasi hanya dengan memikirkan kepentingan koalisi pemerintah saja.
Surya Paloh menyebut, manifesto Nasdem adalah bangga menjadi rakyat dan warga negara Indonesia.
"Itulah yang menjadi manifesto kita. NasDem partai pengusung pemerintah, kalau kemudian hanya memikirkan kepentingan koalisi yang ada di pemerintahan, ah salah itu," cetus Surya Paloh.
Surya Paloh menegaskan, cara berpikir NasDem tidak sempit hanya memikirkan koalisi pemerintahan
Ia menyebut, NasDem tidak mau terjabak cara berpikir pendek-pendek seperti itu.
"Itu bukan cara berpikirnya NasDem. Mikir yang pendek-pendek. Orang Medan bilang pikir cetek-cetek," tuturnya yang disambut seru peserta kongres.
Ia pun mengatakan, NasDem berkomitmen dan memiliki harapan yang diamanatkan oleh proklamator bangsa Bung Karno dan Bung Hatta. (Fransiskus Adhiyuda)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prabowo-Puan Maharani Diprediksi Capres 2024, Nasdem Diduga Pakai Anies Baswedan untuk Menghadapi
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Usulan Surya Paloh Jadi Calon Presiden 2024 Mencuat di Kongres Partai Nasdem
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL: