Gerindra Ajukan Empat Nama Cawagub DKI
Kekosongan posisi wakil gubenur (cawagub) DKI kembali disorot. Partai Gerindra sudah mengusulkan empat nama
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Hingga kini, Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta masih menunggu proses rapat pimpinan gabungan (Rapimgab) pemilihan Cawagub tersebut. Tata tertib (Tatib) nya juga telah disusun oleh anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 di akhir masa jabatannya.
Namun Rapimgab terpaksa tidak terlaksana karena pemerintah daerah dengan legislator masih fokus pada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020. Namun demikian, kedua partai pengusung yakni PKS dan Gerindra optimis, sebelum pergantian 2019 kursi Wagub DKI telah terisi.
Saefullah Tersenyum
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah tersenyum saat mendengar kabar bahwa dirinya masuk dalam daftar nama cawagub DKI yang diusulkan Partai Gerindra. "Dari senyumnya saja dilihat, seneng apa nggak?," ujar Saefullah berkelakar kepada wartawan pada Jumat (8/11).
Dalam kesempatan itu, Saefullah enggan menjawab saat dihadapkan dua pilihan yakni bakal mengikuti bursa cawagub atau tetap menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sebagai manusia biasa, kata Saefullah, dirinya menyerahkan sepenuhnya itu kepada Yang Maha Kuasa.
"Dari gubernur kan juga amanah dari rakyat pada akhirnya dan saya bekerja sekuat tenaga dengan pikiran yang lurus tidak ada intrik-intrik kepentingan pribadi," kata Saefullah.
"Itu kan baru pihak Gerindra (yang mengusulkan), kan maksimal dua (orang), tapi ini masih ada yang diusulkan jadi empat. Saya nomor ke berapa? Kan masih ada nomor satu dan dua, mungkin itu yang prioritas," imbuhnya.
Menurut Sekda, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang memiliki hak untuk menentukan sosok Cawagub karena berperan sebagai pengusung Anies. Namun selama menjabat sebagai Sekda, Saefullah mengaku tidak pernah diajak komunikasi langsung oleh kedua partai pengusung tersebut mengenai rencana mengisi bangku Cawagub.
"Saya merapat (mendekat) seperti apa? Kan saya bukan orang politik, saya di sini kerja sebagai ASN. Saya nggak bicara soal politknya ke mereka (PKS dan Gerindra) dan tidak pernah ketemu," ucapnya. (Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri)