Puluhan Tahun Menjadi Tukang Sol Sepatu, Merantau ke Manado untuk Pendapatan yang Lebih Baik

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terik matahari yang menyengat kulit tidak menjadi penghalang Iwan Setiawan seorang tukang sol sepatu keliling berjalan untuk mencari pelanggan.

Ia sudah menekuni menjadi tukang sol sepatu sejak tahun 1992.

Diwawancarai tribunmanado.co.id saat di Masjid Jami Al Kautsar Jalan Raya Politeknik, Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara ia menceritakan kisahnya.

"Saya merantau ke Manado sejak tahun 2010 dan di sini lumayan pendapatan saya agak naik," jelas Iwan, Selasa (22/10/2019).

Sebelum ke Manado, ia merantau ke Bandung yang dekat dari tempat tinggalnya di Garut.

Pria yang akrab disapa Unang atau Sunang itu mengaku menjadi tukang sol sepatu pendapatan nggak tentu kadang ramai dan kadang pula sepi.

Selain itu, pria asal Garut Jawa Barat ini juga harus membiayai kedua anaknya yang masih SD kelas empat dan satunya SMK kelas satu.

"Demi anak kita harus tetap semangat dan bisa kirim uang," ucap Unang.

Ia mengaku hanya mendapatkan Rp 40 ribu pada hari itu.

Ia menambahkan, pendapatan per hari jika sedang ramai mencapai Rp 200 ribu.

"Biaya perbaikan sepasang sepatu Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu tergantung mereka bayar," ujarnya sambil ketawa keras.

Ia selalu bersyukur walau pendapatan tidak menentu.

Sunang menjelaskan, pada waktu akhir pekan Sabtu dan Minggu biasanya banyak yang memperbaiki sepatu.

"Pada saat apes saya berjalan menyusuri dua kompleks rumah namun tidak ada yang memperbaiki sepatu," ucapnya sedih.

Tempat ia keliling di daerah Kairagi Dua sampai lapangan Bandara.

"Mulai berangkat keliling pukul 08.00 Wita sampai pukul 16.00 Wita setiap harinya," pungkas Sunang.
(Ang)

• Ini Balasan Menohok Surya Paloh soal Sindiran Presiden Jokowi Karena Sikap Politik Nasdem Sekarang

Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: