Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Pahlawan Nasional

Dijuluki Hantu Selat Malaka, Berikut Profil Pahlawan Nasional Jahja Daniel Dharma Atau John Lie

Jika Anda memasuki kawasan Megamas Manado, Anda pasti tidak asing dengan nama Jhon Lie. Karena di pusat bisnis Sulawesi Utara itu, nama Jhon Lie ident

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Dok Dispen TNI AL via Kompas.com
Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma alias Jhon Lie bersama para awak kapal. Jhon Lie berdiri paling depan. 

Jhon Lie yang kala itu masih berada di Koramshar mendengar berita kemerdekaan Indonesia. 

Ia pun ingin pulang ke tanah air untuk memberikan pengetahuan dan pengalamannya demi mengisi kemerdekaan.

Pejuang Kemerdekaan

Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau dikenal dengan Jhon Lie. Ia dijuluki Hantu Selat Malaka oleh Belanda.
Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau dikenal dengan Jhon Lie. Ia dijuluki Hantu Selat Malaka oleh Belanda. (Dok Dispen TNI AL via Kompas.com)

Setelah kembali ke tanah air, ia pun memutuskan bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan Laut RI.

Awalnya Jhon Lie bertugas di Cilacap, Jawa Tengah, dengan pangkat Kapten.

Di pelabuhan Cilacap selama beberapa bulan ia berhasil membersihkan ranjau yang ditanam Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu.

Keberhasilan Jhon Lie itu membuat pangkatnya dinaikkan menjadi Mayor. 

Selanjutnya, Jhon Lie diberikan tugas yang amat berat. Sebuah misi sangat penting.

Yaitu menembus blokade Belanda guna menyelundupkan senjata, bahan pangan, dan lainnya.

Daerah operasinya meliputi Singapura, Penang, Bangkok, Rangoon, Manila, dan New Delhi.

Dikutip dari Tribunwiki, kala itu, ekspor sangat penting mengingat kas negara yang menipis.

Pada 1947, ia ditugaskan untuk mengawal kapal pembawa 800 ton karet.

Karet tersebut akan diserahkan ke perwakilan Indonesia di Singapura, Oetojo Ramelan.

Perjalanan itu tidak mudah karena ia harus menembus barisan blokade laut Belanda.

Sejak saat itu, ia rutin melakukan operasi untuk menembus blokade Belanda.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved