Nasdem Sengaja Lakukan Manuver, Lihat Reaksi Jokowi, PDIP dan Koalisi Pendukung Pemerintah
Manuver Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh yang melakukan pertemuan dengan petinggi PKS dan parpol oposisi lainnya
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Manuver Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh yang melakukan pertemuan dengan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan parpol oposisi lainnya dinilai bagian dari skenario membuat poros baru.

Banyak yang menilai Surya Paloh, tak puas dengan apa yang mereka dapat di Kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan menilai, manuver Nasdem yang kini merapat ke partai-partai oposisi pemerintah ada kaitannya dengan persiapan menuju Pilpres 2024.
Djayadi menduga, bukan tidak mungkin manuver ini berkaitan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang disebut-sebut menjadi calon kuat presiden atau wakil presiden pada pemilu periode depan.
"Nasdem sepertinya melakukan manuver politik dan manuver politik itu saya kira terkait manajemen di koalisi juga terkait dengan tentu saja persiapan-persiapan menuju 2024," kata Djayadi di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2019).
• Peringatan Maulid Kelahiran Nabi Muhammad SAW, Ini Amalan dan Doa, Diperingati Sabtu 9 November 2019
• Penggunaan Emoji Terong Dilarang Facebook dan Instagram, Ini Alasannya!
• Novia Bachmid Finalis Indonesia Idol Ini Minta Dukungan Warga Bolaang Mongondow Raya (BMr)
"Dan kita tahu Anies Baswedan adalah salah satu calon presiden atau calon wakil presiden, pokoknya calon pemimpin nasional untuk 2024, jadi mau tidak mau kita harus membacanya ke arah sana," kata dia lagi.
Menurut Djayadi, wajar jika partai-partai politik saat ini mulai ancang-ancang untuk Pilpres 2024.
Sebab, Joko Widodo yang sudah duduk sebagai presiden dua periode dipastikan tidak maju kembali pada pilpres periode depan.
Oleh karenanya, bisa dipastikan muncul figur baru yang potensinya sudah mulai dipetakan dari sekarang.
Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengumpulkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019) malam. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)
Bukan tidak mungkin partai-partai politik pun mulai merapat ke sosok potensial tersebut sejak sekarang ini.
"Tidak mudah itu siapa kira-kira yang akan jadi pemimpin nasional baru itu. Memang ada potensinya adalah salah satu yang berpotensi itu Anies Baswedan yang cukup dianggap bisa memberikan imbangan terhadap citra dan narasi kepemimpinan Pak Jokowi selama ini," kata Djayadi.
Sejak pemilihan presiden 2014 lalu, Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) masuk dalam koalisi Indonesia Kerja untuk memenangkan Jokowi.
Dukungan itu pun berlanjut hingga Pemilihan Presiden 2019.
Namun, keharmonisan hubungan Nasdem dengan partai koalisi kini mulai menjadi sorotan. Salah satunya ketika partai Nasdem melempar sinyal untuk bersiap menjadi oposisi
Pada bulan Juli 2019 lalu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyebut partainya membuka peluang untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Calon Presiden di tahun 2024 mendatang.