Berita Terkini
Sosok Budi Soehardi, Mantan Pilot yang Menampung Ratusan Anak Korban Konflik: Saya Lihat Ada Harapan
Budi dan Peggy tertegun melihat banyaknya anak-anak yang menjadi korban konfilik di Timor Timur kala.
Saat menyadari bahwa tanah tempat tinggalnya sebagai tanah tandus berbatu, ia pantang mengeluh.
Dengan tekun, sedikit demi sedikit, batu-batu yang ada ia singkirkan menggunakan palu godam atau belencong.
Tanah yang sudah bebas dari batu dan semak belukar ini lalu diberi pupuk buatan sendiri.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang diperoleh secara autodidak, Budi kemudian mengajari anak-anak untuk bercocok tanam.
Anak-anak mereka di Panti Asuhan bahkan sekarang telah banyak yang lulus dan memiliki profesi yang tak bisa dianggap remeh.
“Kami sekarang mengasuh 116 anak. Sebanyak 98 tinggal di PA Roslin Kupang, sementara 18 lainnya bersekolah di Jakarta. Dari anak-anak yang kami asuh, beberapa di antaranya telah lulus dari perguruan tinggi. Ada yang tamat dari kedokteran, keperawatan gigi, pertanian dan IT. Tahun ini, ada 4 atau 5 anak lagi yang akan wisuda sarjana,” ujarnya bangga.
Kerja kerasnya untuk menetaskan anak-anak di daerah tandus tersebut membawanya meraih penghargaan.
Dilansir dari Kompas.com, Budi Soehardi dan sang istri telah berhasil mengembangkan daerah ekowisata di Desa Oenaek, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Andreas Chris)
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
KLIK TAUTAN AWAL INTISARI ONLINE