Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

Sosok Budi Soehardi, Mantan Pilot yang Menampung Ratusan Anak Korban Konflik: Saya Lihat Ada Harapan

Budi dan Peggy tertegun melihat banyaknya anak-anak yang menjadi korban konfilik di Timor Timur kala.

Editor: Rhendi Umar
via Sosok.ID
Budi Soehardi berpose di tengah-tengah murid Bina Bangsa School, Kebon Jeruk, Jakarta usai memberikan pengalaman yang menginspirasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dalam setiap kehidupan manusia, ada yang bisa membuat orang lebih merasa bahagia, berbuat baik atau berbagi kebahagiaan.

Bahkan atas dasar kemanusiaan itu, beberapa orang rela meninggalkan hidup mereka yang nyaman, seperti yang dilakukan Kapten Budi Soehardi dan istrinya.

Telah lewat enam bulan bantuan mengalir untuk para pengungsi eks Timor Timur di Atambua.

Namun, Kapten Budi Soehardi dan Istrinya, Rosalinda Panagia Maria Lakusa atau Peggy, sapaannya merasa masih kurang.

Bantuan apa saja yang sampai disana, baik makanan, obat-obatan hingga pakaian seakan tak berbekas.

Karena itulah pasangan suami istri ini kemudian mengevaluasi kegiatan sosial mereka disana.

POPULER Kondisi Dylan Carr: Terbangun dari Koma, Kebingungan dan Tak Ingat Kecelakaan Dirinya

Ternyata Ini Arti dan Awal Mula Munculnya Kata Gol, Sering Kita Dengar Dalam Sepak Bola

Saat melihat banyaknya anak-anak yang menjadi korban konfilik di Timor Timur kala itu membuat Budi dan Peggy tertegun.

Ia melihat ada harapan terpancar dari sinar mata anak-anak pengungsi eks Timor Timur itu kelak di kemudian hari.

Bahkan dari sorot mata anak-anak tersebut, pasangan suami istri ini mempercayai akan ada agen-agen perubahan di masa depan.

Namun orang tua dari tiga orang anak ini melihat pengungsian bukanlah tempat yang tepat untuk tumbuh kembang anak mereka.

Bertolak dari kesadaran ini, ia lalu menyiapkan sebuah pendekatan baru, pendekatan transformatif.

Bertolak dari keyakinan tersebut, meski tanpa pengetahuan dan pengalaman mengelola lembaga sosial, Budi dan Peggy nekad membuka panti asuhan.

Panti Asuhan ini diberi nama Roslin yang merupakan akronim yang diambil dari dua nama: Rosalin (Ros) dan Violin (lin).

Rosalin adalah nenek Peggy, sementara Violin tak lain adik dari neneknya.

Dua sosok ini berperan penting dalam menyemai nilai-nilai kemanusiaan dan mendorong Peggy aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan filantropi. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved