Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Ahok Jelaskan Sistem e-budgeting, Pak Anies Terlalu Over Smart, Saya Lupa Definisi Smart Seperti Apa

Ahok menjelaskan sistem e-budgeting yang digunakan saat dia menjabat dulu dapat mengetahui detail anggaran apapun, termasuk lem aibon, pulpen, dll

TRIBUNNEWS Dany Permana / KOMPAS.com Ghinan Salman
BTP alias Ahok, membantah pernyataan Anies Baswedan soal e-Budgeting warisannya. Selama Ahok memerintah, e-Budgeting berjalan lancar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan APBD DKI Jakarta 2020.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut komentari tentang APBD DKI 2020.

Dikutip dari Kompas.com (31/10/2019), ia mengatakan gubernur saat ini terlalu pintar.

"Aku sudah lupa definisi smart seperti apa karena Pak Anies terlalu over smart," ujar Ahok.

Ahok menjelaskan sistem e-budgeting yang digunakan saat dia menjabat dulu dapat mengetahui detail anggaran apapun, termasuk lem aibon, pulpen, dan lain-lain.

Sistem ini juga dapat mengetahui orang-orang yang menaikkan anggaran.

"Kan sistem sudah di-input harga satuan barangnya, kecuali harga satuan semua diubah," ucap Ahok.

Setelah Sembilan Tahun Vakum, Rage Against the Machine Umumkan Akan Tur di 2020

Perjalanan Panjang Soni, Muncikari Jaringan Prostitusi Artis, Pelanggan Masih Mahasiswa & Kelas Atas

Sebelum Putuskan Beli Hp di Bulan November, Cek Spesifikasi dan Varian Harga Oppo, Mulai Rp 2,9 Juta

Dengan demikian, anggaran seluruh komponen tersebut mudah dikontrol.

Hal itu diungkapkan Ahok menanggapi satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta yang tidak memasukkan anggaran sebenarnya ke dalam sistem e-budgeting saat menyusun anggaran 2020.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan sistem yang digunakan untuk menginput data anggaran sangat mendetail, sehingga menyusahkan para staf.

Anies mengatakan, dalam penyusunan anggaran pada sistem tersebut harus menuliskan unsur-unsur kegiatan.

Menurutnya, hal tersebut tidak perlu ikut dituliskan.

"Sesungguhnya yang dibutuhkan hanya sampai kegiatan saja," katanya.

Anies beranggapan, sistem ini merupakan sistem digital yang tidak canggih.

Sirkuit Sepang Renggut Nyawa Pembalap Indonesia Afridza Munandar di Kejuaraan Asia Talent Cup 2019

Afridza Munandar, Pembalap Indonesia Meninggal Setelah Kecelakaan di Asia Talent Cup 2019

Sosok Artalyta Suryani, Tersangka Korupsi BLBI, Punya Penjara Mewah? Begini Kabar Terbarunya

"Ini adalah sistem digital tetapi ketika sampai pada pengisian ini bukan smart, pengisiannya karena harus checking manual," jelas Anies.

Ia menyatakan permasalahan pada sistem sudah terjadi sejak lama.

Permasalahan ini tentu sudah disadari oleh Pemprov DKI.

Namun, Anies mengklaim pihaknya sudah melakukan pergantian sistem sejak tahun lalu, namun tidak dipublikasikan.

"Kenapa kemarin tidak dibicarakan? Karena pasti nanti anggaran dari tahun-tahun sebelumnya seperti ini akan muncul," ujarnya.

Tonton Videonya:

Klik Tautan Sebelumnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved