Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lifestye

Penjelasan Ilmiah Soal Ketindihan dan Mimpi Melihat Hantu

Ketindihan merupakan fenomena di mana seseorang terbangun saat tidur dalam keadaan tidak bisa bergerak, berbicara atau bahkan bernapas

Editor: Finneke Wolajan
Medical News Today
Ilustrasi mimpi 

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di jurnal Medical Hypotheses; Baland Jalal yang merupakan seorang pakar neurosains dan koleganya Vilayanur Ramachandran di University of California, San Diego menulis bahwa otak kita mungkin memiliki peta saraf tubuh.

Ketika neuron mengirimkan perintah pada tubuh untuk bergerak, tetapi kemudian tidak mendeteksi adanya gerakan; peta tubuh di otak menjadi terganggu.

"Ini menyebabkan distorsi persepsi diri, sehingga Anda mungkin akan mengalami keluar dari tubuh, atau melihat berbagai bentuk yang aneh muncul, meskipun bentuk-bentuk itu sebetulnya adalah versi cacat dari diri Anda sendiri," ujar Jalal kepada The Guardian, 30 Oktober 2015.

Terperangkap dalam kondisi setengah terbangun ini dengan tubuh yang tak lagi dikenali, kecemasan bisa memuncak.

Otak yang bingung lantas bisa menginterpretasikan berbagai sinyal yang ditangkapnya dan memasukkan kepercayaan atau memori ke dalam situasi.

Inilah, ujar Jalal, alasan banyak orang melihat hantu, setan, alien atau bahkan potongan masa lalu ketika ketindihan.

Untungnya, halusinasi mengerikan ini tidak bertahan lama. Ketika tubuh bisa bergerak kembali, bisa satu detik atau bahkan 20 menit sejak dimulainya ketindihan, biasanya halusinasi juga akan langsung menghilang.

Jalal berkata bahwa ketindihan bisa menjadi pengalaman yang mengerikan bagi beberapa orang.

Namun, pengetahuan yang jelas akan apa yang menyebabkan fenomena ini bisa sangat membantu orang-orang yang sering mengalami ketindihan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketindihan dan Melihat Hantu Saat Tidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya", https://sains.kompas.com/read/2019/10/31/130300423/ketindihan-dan-melihat-hantu-saat-tidur-ini-penjelasan-ilmiahnya?

  

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved