Berita Seleb
Dian Sastro Ternyata Cucu Tokoh Kunci Lahirnya Sumpah Pemuda: Ingin Saya Teruskan Perjuangannya
Dian Sastrowardoyo ternyata memiliki garis keturunan yang sangat erat dengan salah satu tokoh sentral lahirnya Sumpah Pemuda
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dian Sastrowardoyo ternyata memiliki garis keturunan yang sangat erat dengan salah satu tokoh sentral lahirnya Sumpah Pemuda.
Dian yang berparas ayu, akting yang menawan dan cerdas ini adalah cucu keponakan dari Prof Mr Sunario Sastrowardoyo yang menjabat sebagai penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Pada tanggal 28 Oktober 2016, Dian pernah mengunggah foto dirinya yang disandingkan dengan foto mendiang Sunario.
"Beliau adalah tokoh kunci Manifesto Politik1923 Perhimpunan Indonesia dan Sumpah Pemuda 1928. Beliau juga seorang kakak dari eyang kakung saya: dr. Soemarsono Sastrowardoyo," tulis Dian dalam unggahan tersebut.
• Semua Unik dan Berbeda, Dian Sastro Beri Pesan Khusus untuk Perempuan Indonesia
• Awkarin Dapat Dukungan dari Dian Sastro: Dont Stop Doing What You Do, Girl!
• Dian Sastro Tak Ingin Orang Indonesia Menganggap Wanita Eropa Lebih Cantik
Dian juga mengaku pernah berjumpa sang kakek saat usianya masih sangat belia.
"Saya waktu kecil pernah ketemu Eyang Nario. Saya berumur 5 tahun, dan beliau sudah tuaaaa sekali. Eyang kakung saya adek nya yang ke 11. Beda usianya jauh sekali," tulisnya.
Pemeran Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta? ini mengaku bangga dan terinspirasi dengan perjuangan Sunario.
Hal inilah yang agaknya membuat Dian Sastro kerap terlibat aktif dalam aksi-aksi kemanusiaan dan vokal menanggapi beragam isu sosial.
"Rasanya, ingin saya teruskan perjuangannya.. perjuangan kaum muda di jaman mereka. Ayo kawan, mari jadi bangsa Indonesia yang lebih baik, lebih maju, lebih positif. Selamat hari Sumpah Pemuda," tulis Dian dalam unggahannya.
Rekam jejak Sunario
Peran Sunario dalam beragam gerakan kepemudaan begitu vokal.
Selain berperan penting pada lahirnya Sumpah Pemuda, Sunario juga menjadi salah satu tokoh penting dalam tonggak sejarah nasional Manifesto1925.
Saat itu ia menjadi Pengurus Perhimpunan Indonesia bersama Hatta. Sunario menjadi Sekretaris II, Hatta bendahara I.
Tak hanya itu, Sunario juga aktif sebagai seorang pengacara. Ia kerap membela para aktivis pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pria yang memeiliki gelar doktor ilmu hukum ini menjadi anggota dan kemudian Badan Pekerja KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat).