Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Al-Baghdady Pemimpin ISIS, Tewas Bom Bunuh Diri, Berikut Sejarah Lahirnya ISIS

Tes DNA dan biometrik tengah dilakukan untuk memastikan jati diri tokoh yang tewas diyakini Al Baghdady.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Tribunnews.com
ISIS Dinyatakan Kalah 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdady dikabarkan tewas.

Al-Baghdady tewas saat meledakkan bom rompi di tubuhnya ketika digrebek.

Meski belum ada pernyataan resmi, laman CNN menambahkan, tes DNA dan biometrik tengah dilakukan untuk memastikan jati diri tokoh yang diyakini Al Baghdady.

Presiden Donald Trump dijadwalkan menggelar jumpa pers Minggu pukul 09.00 waktu Washington.

Jadwal ini disampaikan Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih Hogan Gidley.

Menurutnya, jumpa pers ini terkait masalah politik luar negeri AS.

TERBARU, Terduga Teroris Kelompok Igun Gunawan Ditangkap Densus 88, Ini Perannya dalam Kegiatan ISIS

Serang Wiranto, Ini Profil Dua Pelaku Penyerangan, Berbaur Bak Warga Lokal Ternyata Terafiliasi ISIS

Jaringan berita Al Masdar News berbasis di Beirut, Lebanon, Minggu dini hari menyebutkan sebuah serangan misterius terpantau di utara wilayah Idlib.

Informasi yang diperoleh Al Masdar News, sejumlah helikopter tempur menembakkan roket ke lokasi di kota kecil Barishah, Idlib utara.

Seperti diketahui, Abu Bakar Al Baghdady mendeklarasikan Negara Islam Irak Suriah (ISIS/ISIL/Daesh) di masjid besar Mosul pada Juli 2014.

Pemimpin ISIS Dikabarkan Tewas karena Serangan AS di Suriah
Pemimpin ISIS Dikabarkan Tewas karena Serangan AS di Suriah (SITE Intelijen via The New York Times)

Pria kelahiran Samarra, Irak itu jadi Pemimpin ISIS sejak 2010.

Tiga tahun kemudian gerombolan ISIS yang diperkuat milisi asing, mulai menebar teror di Irak dan Suriah.

Kekhalifahan Islam Al Baghdady merebut Mosul dari pasukan Irak.

Mereka selanjutnya melebarkan kekuasaan luas di sebagian Irak, lalu menyeberang ke Suriah.

Pelaku Penikaman Menko Polhukam Wiranto Diduga Terpapar ISIS, 2 Luka Tusuk di Perut, Ada Korban Lain

Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdady Dikabarkan Tewas di Tangan Pasukan Komando AS

Raqqa di Suriah menjadi ibukota de facto ISIS setelah pasukan Irak berangsur merebut kembali pengaruh dan wilayah Irak yang dikuasai ISIS.

Sejarah Lahirnya ISIS dari Awal Kebangkitan hingga Kejatuhannya

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) melalui juru bicaranya Mustafa Bali mengumumkan sebuah deklarasi historis, Pada Sabtu (23/3/2019),

Deklarasi itu adalah kemenangan SDF, aliansi paramiliter Kurdi dan Arab, melawan Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) di desa Baghouz.

"Kami mendeklarasikan kemenangan total dan 100 persen kekalahan teritorial ISIS. Di hari yang unik ini, kami memperingati ribuan martir yang membuat kemenangan ini jadi nyata," ucap Bali.

Kemenangan itu menjadikan akhir dari kelompok yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi di Mosul, Irak, pada 2014 silam.

Diperoleh dari berbagai sumber, berikut merupakan sejarah singkat organisasi ekstremis tersebut.

1. Berawal dari Bagian Al Qaeda

Pada awalnya, ISIS merupakan kelompok cabang dari Al Qaeda yang pada 2016 bernama Negara Islam Irak (ISI), dan dipimpin figur kunci Al Qaeda.

Kelompok itu terlibat dalam konflik sektarian yang dimulai ketika Amerika Serikat ( AS) melakukan invasi ke tiga tahun sebelumnya (2003).

ISI melancarkan serangan mematikan di ibu kota Irak, Baghdad, dengan menargetkan pemimpin suku yang bersekutu dengan AS maupun pos militer Negeri "Paman Sam".

Sempat dipukul mundur, ISI kemudian menetapkan basis mereka di Irak yang menjadi kota kedua di Irak, dan menjadikannya kota penghubung guna mendukung serangan.

Pada 2010, Abu Bakar al-Baghdadi dinobatkan sebagai Ketua ISI. Dua tahun kemudian, dia mendapat mandat membentuk sayap ISI di Suriah yang tengah dilanda konflik sipil.

Anggota dari cabang itu, dikenal dengan Jabhat al-Nusra, kemudian melebur ke dalam ISIS, yang kemudian dikenal sebagai ISIS atau ISIL.

Dengan cepat ISIS segera memantapkan posisinya di Irak dan Suriah. Antara lain di Raqqa, mereka melemahkan Pasukan Pembebasan Suriah (FSA).

Mostafa Sager, mantan anggota FSA mengungkapkan, ISIS bekerja secara rahasia dan menyusupkan mata-mata untuk memecah dua faksi kelompok penentang Presiden Bashar al-Assad itu.

Akhirnya pada 2014 bertempat di Masjid Nuri Mosul, Baghdad mendeklarasikan berdirinya "kekhalifahan" ISIS yang mencakup Irak dan Suriah.

2. Menguasai Wilayah Seluas Portugal

Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR), nama resmi koalisi yang memerangi ISIS, memprediksi ada 7,7 juta orang yang hidup dalam kekuasaan kelompok tersebut.

Berdasarkan grafik dari Conflict Monitor IHS Markis, ISIS menguasai wilayah seluas sekitar 90.800 kilometer persegi, atau kira-kira seluas Portugal.

Kebanyakan dari orang itu membayar pajak, biaya hidup, maupun denda yang membuat kantong pemasukan kelompok ekstremis itu menggelembung.

Pasukan ISIS
Pasukan ISIS (tribun medan)

Pusat Studi Internasional Radikalisasi dan Kekerasan Politik (ICSR) King's College London menyatakan, pada 2014 pemasukan ISIS sebesar 1,9 miliar dollar AS, atau Rp 26,8 triliun.

Selain itu berdsarkan data ICSR, terdapat 41.490 warga asing yang datang dan bergabung dengan ISIS. Koalisi mengestimasi 50 anggota asing datang setiap bulannya

3. Operasi yang Dimulai di Era Obama

Washington ketika Presiden Barack Obama menjabat langsung memulai operasi untuk menumpas ISIS yang semakin kuat baik di Irak maupun Suriah.

Dalam upaya untuk mengalahkan ISIS itulah, AS kemudian membentuk koalisi yang beranggotakan 70 negara, dan memulai penyerangan pada akhir 2014.

Selama sekitar 4,5 tahun operasi, koalisi internasional itu seperti diwartakan AFP telah melancarkan setidaknya 34.000 serangan udara di Irak dan Suriah.

Alih-alih menambah jumlah pasukannya yang bertugas, koalisi AS itu kemudian memulai kampanye dengan melatih dan mengorganisasi kekuatan lokal.

Keputusan yang dibuat Washington nampaknya berkaca dari kampanye militer mereka di Irak, di mana dilaporkan 4.400 prajurit terbunuh.

Selain itu, kekhawatiran publik AS akan adanya kabar pengerahan tambahan personel membuat Obama mengurungkan niat itu, dan memilih melatih pasukan lokal.

Strategi itu berbuah manis terutama di Irak ketika pasukan setempat yang kewalahan mulai memperoleh kemenangan kota demi kota.

Puncaknya adalah ketika mereka merebut Mosul pada 2017. Pengganti Obama, Donald Trump meneruskan kebijakan untuk mengenyahkan ISIS.

"Secara keseluruhan, strategi AS terbukti efektif dalam menumpas ISIS," kata Daniel Byman, peneliti Kebijakan Politik Timur Tengah di Brookings Institution.

4. Kejatuhan ISIS

Sepanjang 2018 dan awal 2019, ISIS terus menerus menuai kekalahan. Wilayah mereka yang awalnya seluas Portugal kemudian menyempit menjadi 50 km persegi.

Kemudian pendapatan mereka juga menurun dratis hingga sekitar 870 juta dollar AS, atau sekitar Rp 12,2 triliun, pada 2016.

Pada awal 2018, mereka hanya menguasai Baghouz, sebuah desa yang berlokasi di tepi Sungai Eufrat, di mana SDF saat itu menyatakan anggota ISIS hanya tersisa ratusan.

Mobilisasi pasukan darat yang ditunjang dengan serangan udara hingga akhirnya pada Sabtu ini, Bali mengumumkan kemenangan tersebut.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS : Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdady Tewas di Suriah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved