Berita Terkini
Jokowi Batal Rekrut Menteri Muda di Bawah 30 Tahun, Singgung soal Pengalaman
Presiden Jokowi membatalkan niatnya untuk merekrut menteri di rentang usia 20-30 tahun karena pertimbangan pengalaman yang belum matang.
Tak ada jawaban pasti mengenai hal itu.
Jokowi pun menceritakan, banyak sekali nama yang masuk ke dalam bursa bakal calon menteri kabinet baru.
"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," ujarnya.
Jokowi menambahkan, menteri muda ini akna duduk di Kementerian yang lama, bukan yang baru.
"Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," kata Jokowi.
Porsi Parpol Lebih Sedikit
Jokowi menyatakan Kabinet Kerja pada periode mendatang akan diwarnai gabungan menteri dari profesional dan unsur partai politik.
Secara Spesifik, komposisi menteri dari partai politik akan mendapatkan porsi yang lebih sedikit dibanding kalangan profesional.
"Partai politik bisa mengusulkan, tetapi keputusan tetap di saya.
Komposisinya 45 persen," kata Jokowi.
Dengan demikian, perbandingan menteri dari kalangan profesional dengan partai politik adalah 55 persen berbanding 45 persen.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa Jaksa Agung di periode mendatang tidak berasal dari representasi partai politik.
"(Jaksa Agung) tidak dari partai politik," tuturnya.
Jokowi juga menegaskan, semua pihak harus menerima komposisi tersebut.
Termasuk ketua umum dan elite parpol, karena penyusunan kabinet adalah sepenuhnya hak prerogatif presiden.
"Kamu tahu tidak kabinet itu apa? Kabinet itu hak prerogatif presiden.
Menteri itu adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi saat ditanya wartawan apakah parpol bisa menerima komposisi yang telah ditetapkan.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Jokowi Tak Jadi Rekrut Menteri Muda di Bawah 30 Tahun